kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Harga minyak turun, laba MEDC anjlok


Senin, 29 Juli 2013 / 10:45 WIB
ILUSTRASI. Inilah 4 Dampak Lingkungan untuk Kesehatan & Kecantikan Kulit Wajah. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) gagal meraih pertumbuhan kinerja keuangan. Di semester I-2013, emiten milik taipan Arifin Panigoro ini hanya meraih laba bersih senilai US$ 5,1 juta, merosot 63,71% dari periode sama 2012 yang tercatat US$ 14,06 juta.

Laba bersih MEDC jatuh karena pendapatan perusahaan minyak dan gas ini juga menurun. Di paruh pertama 2013, MEDC membukukan pendapatan US$ 428,53 juta,  turun 6,74% dibandingkan semester I 2012 senilai US$ 459,49 juta.

Imron Gazali, Sekretaris Perusahaan MEDC, menuturkan, melorotnya kinerja MEDC disebabkan penurunan harga minyak yang diterima perusahaan. Di paruh pertama 2013, harga minyak yang diterima MEDC hanya US$ 109 per barel.

Bandingkan, dengan rata-rata harga minyak MEDC di semester I-2012 yang masih US$ 120 per barel. Apesnya lagi, produksi minyak di beberapa lapangan minyak MEDC yang sudah tua kian menurun. MEDC sebenarnya sudah berhasil menahan laju penurunan alamiah produksi lapangan tua. Awalnya, penurunan produksi lapangan tua berkisar dari 20%-25% per tahun.

Kini, laju penurunan produksi hanya menjadi 3%-5% per tahun. "Walau begitu, produksi tetap turun, tetapi laju turunnya tetap terjaga di level 3%-5%," kata Imron kepada KONTAN, Jumat (26/7).

Kendati kinerja semester I jauh dari harapan, MEDC tetap rajin melakukan ekspansi. Dari catatan KONTAN, MEDC telah mengucurkan dana sekitar US$ 65,69 juta untuk kegiatan eksplorasi tiga blok minyak dan gas bumi (migas). Ketiga blok itu adalah Blok Rimau PSC, Blok A PSC, dan Blok Simenggaris PSC.

Per Juni 2013, MEDC telah mengeluarkan biaya sebesar US$ 6,42 juta untuk eksplorasi Blok Rimau. Selanjutnya, sekitar US$ 56 juta untuk Blok A, dan US$ 3,27 juta untuk eksplorasi di Blok Simenggaris, Kalimantan Timur.

Kegiatan seismik MEDC di Blok Rimau dilakukan di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin. Total panjang lintasan mencapai 400 kilometer (km). Sejauh ini, kegiatan eksplorasi di blok yang berlokasi di Sumatra Selatan ini belum membuahkan hasil.

Sedangkan, di Blok A, Medco telah menemukan aliran gas dengan laju 23,4 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), 147,6 barrels of condensate per day (bcpd), dan 61,37 bwdp. Adapun, sumur yang dibor MEDC adalah Sumur Matang-1 yang terletak di daerah Blang Simpo, Aceh Timur.

Selanjutnya, di Blok Simenggaris, sumur yang menjadi target pengeboran adalah Bajul Besar-1, meski hingga kini belum menghasilkan. Asal tahu saja, di Blok Simenggaris, Medco melalui anak usaha, PT Medco E&P Simenggaris menguasai sekitar 62,5% saham dan sisanya milik PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris.

Di Libya, MEDC secara resmi telah membentuk sebuah Joint Operating Company, yaitu Nafusah Oil Operations BV pada Maret 2013. Ini menandai dimulainya fase pembangunan fasilitas produksi minyak tahap I di Area 47, dengan target produksi minyak 50.000 barel oil per day (BOPD) pada akhir 2016.

MEDC juga telah memperoleh perpanjangan kontrak selama dua tahun untuk pengeboran appraisal pada 10 temuan hidrokarbon di Area 47. Setelah pengebiran,  rencananya akan dilanjutkan dengan pengembangan fasilitas produksi tahap II.

Jumat (26/7), harga MEDC turun 0,53% ke Rp 1.890.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×