kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak terus naik, level US$ 40 per barel di depan mata


Kamis, 18 Juni 2020 / 19:04 WIB
Harga minyak terus naik, level US$ 40 per barel di depan mata
ILUSTRASI. Harga minyak WTI untuk pengiriman Juli 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 38,08 per barel.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah menunjukkan penguatan dalam beberapa waktu terakhir, level US$ 40 per barel untuk harga minyak global sudah di depan mata. Bahkan harga minyak diprediksikan bisa menyentuh level US$ 50 per barel lagi tahun ini.

Pada Kamis (18/6) pukul 19.02 WIB, harga minyak WTI untuk pengiriman Juli 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 38,08 per barel, naik 0,29% dari harga penutupan kemarin. Sedangkan harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures berada di US$ 41,01 per barel, naik 0,74% dari harga kemarin.

Business Manager Indosukses Futures, Suluh Adil Wicaksono mengungkapkan, tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi pergerakan harga minyak dan komoditas lain. Meskipun begitu, peluang harga minyak untuk melemah masih tetap ada meski tidak akan sedalam April 2020.

Baca Juga: Realisasi lifting migas anjlok, SKK Migas pasang target realistis untuk tahun depan

Selanjutnya, Suluh menilai tren pergerakan harga minyak global cenderung akan mengikuti trem indeks saham dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang cenderung positif. Sebagaimana diketahui, rata-rata data inflasi, angka pengangguran dan penjualan ritel AS cukup positif.

Ditambah lagi bank sentral AS Federal Reserve juga menggelontorkan banyak stimulus dan secara tidak langsung ikut mengangkat harga minyak dunia. "Ke depan, jika data inventory minyak kembali dirilis turun maka akan memicu permintaan minyak dan otomatis harganya akan terdongkrak. Ini artinya, level US$ 40 per barel sudah di depan mata," ujar Suluh kepada Kontan, Kamis (19/6).

Untuk itu, hingga akhir 2020 Suluh memprediksi pergerakan minyak masih akan naik, dengan rentang support di US$ 40 per barel dan resistance di level US$ 50 per barel.

Baca Juga: Harga minyak mentah melemah 1% setelah kekhawatiran pemulihan permintaan terhenti

Adapun sentimen yang masih jadi perhatian ke depan seperti perkembangan Covid-19 dan dan situasi pemilihan presiden AS di September 2020. "Kami belum yakin permintaan minyak akan meningkat signifikan di 2020, kecuali vaksin Covid-19 berhasil ditemukan," ujar Suluh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×