kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,39   6,03   0.65%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak terus memanas, WTI tembus US$ 46 per barel dan Brent ke US$ 48 per barel


Kamis, 26 November 2020 / 10:23 WIB
Harga minyak terus memanas, WTI tembus US$ 46 per barel dan Brent ke US$ 48 per barel
ILUSTRASI. harga minyak tembus rekor baru


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Minyak minyak mentah masih tancap gas untuk hari kelima karena penurunan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS). Hal tersebut memperpanjang reli yang sebelumnya didorong oleh harapan bahwa vaksin Covid-19 akan mengakhiri pandemi virus corona dan menghidupkan kembali permintaan bahan bakar.

Kamis (26/11) pukul 10.10 WIB, harga minyak Brent kontrak pengiriman Januari 2021 naik 45 sen atau 0,9%, menjadi US$ 49,06 per barel, setelah naik sekitar 1,6% di sesi sebelumnya. 

Serupa harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate kontrak pengiriman Januari 2021 juga menguat 34 sen atau 0,7% ke level US$ 46,05setelah naik 1,8% pada hari Rabu.

Kedua harga minyak acuan ini telah meningkat sekitar 9% di pekan ini. Awalnya, harga di dorongan setelah AstraZeneca mengatakan bahwa vaksin Covid-19 dapat efektif hingga 90%, menambah persenjataan potensial untuk mengakhiri pandemi terburuk dalam satu abad.

Baca Juga: EIA: Persedian minyak mentah AS turun jadi 488,7 juta barel di pekan lalu

Berita terkait vaksin Covid-19 ini berhasil mengesampingkan kekhawatiran terkait pengetatan yang dilakukan sejumlah negara. "Ini mendorong beberapa tindakan pembalian dari investor yang spekulatif," kata Citigroup Global Markets dalam sebuah catatan.

Harga minyak semakin perkasa setelah data pemerintah AS menunjukkan, stok minyak turun 754.000 barel pekan lalu. Realisasi ini lebih baik dari proyeksi analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan 127.000 barel. 

Tapi permintaan bensin untuk minggu ini turun 128.000 barel per hari (bph) menjadi 8,13 juta bpd, terendah sejak Juni.

"Dengan kasus virus corona baru di AS yang masih pada tingkat yang sangat tinggi, kami pikir mungkin tidak akan sampai tahun depan, setelah vaksin dapat berdampak material, permintaan pulih ke tingkat yang lebih normal," kata Capital Economics dalam sebuah catatan.

Presiden terpilih AS Joe Biden telah mendesak orang-orang untuk melupakan pertemuan keluarga besar, mengenakan masker dan menjaga jarak sosial untuk liburan Thanksgiving dalam menghadapi pandemi virus corona. Tetapi orang AS menentang permintaan untuk tetap tinggal di rumah.

Amerika Serikat telah mencatat 2,3 juta infeksi baru dalam dua minggu terakhir.

Selanjutnya: IHSG menguat ke 5.684 di awal perdagangan hari ini, BBCA dan BBRI dilepas asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×