Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih bergerak di rentang terbatas dalam tiga hari perdagangan. Kamis (3/5) pukul 7.33 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 di New York Mercantile Exchange turun 0,44% ke US$ 67,63 per barel ketimbang penutupan harga kemarin pada US$ 67,93 per barel.
Harga minyak brent untuk pengiriman Juli 2018 di ICE Futures pun turun 0,46% ke US$ 73,02 per barel daripada harga kemarin pada US$ 73,36 per barel.
Keputusan Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk menahan suku bunga acuan sempat menaikkan harga minyak pada perdagangan kemarin. Tapi, data Energy Information Administration (EIA) melaporkan stok minyak mentah pada pekan yang berakhir 27 April lalu naik 6,2 juta barel dalam seminggu.
Sikap komite penetapan suku bunga the Fed yang mengecilkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan jumlah tenaga kerja baru-baru ini justru mengecilkan keyakinan investor. "Itu sebabnya pasar tidak bereaksi banyak," kata Phil Flynn, Analis Price Futures Group seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/5).
Selain itu, pergerakan komoditas energi itu juga masih diselimuti sanksi AS terhadap Iran yang akan diputuskan Presiden Donals Trump pada 12 Mei nanti. Di tahun 2018 sanksi larangan minyak Iran dicabut karena pembatasan program nuklir.
Namun isu ini kembali bergulir setelah Teheran mulai mewacanakan program nuklirnya. "Jika Trump mengabaikan kesepakatan, ini berpengaruh pada lonjakan harga minyak global," kata Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank.
Di bulan April lalu jumlah ekspor minyak Iran mencapai 2,6 juta barel per hari (bpd). Selama ini China dan India membeli lebih dari setengah jumlah ekspor minyak tersebut. Sanksi AS dapat menghilangkan 300.000-500.000 bpd minyak Iran dari pasokan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News