kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak tersokong vaksin, tetapi masih rentan turun


Selasa, 01 Desember 2020 / 21:03 WIB
Harga minyak tersokong vaksin, tetapi masih rentan turun


Reporter: Danielisa Putriadita, Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah cenderung menguat sepanjang November. Namun, para analis memproyeksikan harga minyak masih rentan untuk kembali melemah. 

Mengutip Bloomberg, Selasa (1/12), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2021 bertengger di US$ 45,29 per barel. Jika ditarik ke belakang sejak akhir Oktober, harga minyak tumbuh 25,28% hingga hari ini. Saat itu harga minyak sempat sentuh level terendahnya di US$ 36,15 per barel. 

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan harga minyak menguat karena terdorong sentimen keberhasilan uji vaksin Covid-19. Hasil uji vaksin Covid-19 yang akan segera rampung dan efektif, bisa meredakan pandemi. 

Ujungnya ekonomi global bisa pulih dan permintaan minyak mentah naik.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono juga mengatakan sentimen vaksin Pfizer yang dinilai efektif hingga 90% sangat menyokong kenaikan harga minyak.  

Baca Juga: Harga minyak diproyeksi masih akan tertekan dalam jangka pendek

Namun, Ariston mengatakan tren kenaikan harga minyak dalam sebulan terakhir ini belum benar-benar kuat. Jangan lupa, isu meningkatkan kasus Covid-19 dan ancaman lockdown berpotensi kembali melambatkan pemulihan ekonomi. 

Wahyu mengungkapkan dalam jangka pendek, harga minyak diprediksi masih akan terancam. Ini terutama karena faktor fundamental demand terkait dampak dari Covid-19. Untuk itu, harga minyak mentah dunia berpotensi kembali melemah.

Di satu sisi permintaan minyak saat ini belum kembali normal. Berdasarkan laporan Badan Energi Internasional (International Energy Association/IEA) rata-rata permintaan minyak di 2020 diproyeksikan berada di 91,3 juta barel per hari . Angka tersebut lebih rendah 8,8 juta barel per hari dibanding permintaan 2019. 

Sementara untuk 2021 IEA memproyeksikan permintaan minyak akan naik 5,8 juta barel per hari menjadi 97,1 juta barel per hari. Namun, angka tersebut masih lebih rendah 3 juta  barel per hari saat sebelum pandemi menyerang. 

Pergerakan harga minyak juga masih menunggu hasil pertemuan OPEC soal kelanjutan pembatasan produksi. Ariston mengatakan jika melihat jumlah kasus Covid-19 yang masih tinggi, diproyeksikan pembatasan produksi masih akan dilakukan. 

Selain itu, Wahyu mengatakan dengan dolar AS yang sempat berbalik menguat terkait tarik ulur stimulus yang tak kunjung reda. Untuk itu, Wahyu memandang level harga di kisaran US$ 40 per barel sudah overbought. 

Meskipun begitu, Wahyu menilai masalah teknis produksi dan capital spending perusahaan minyak dan ancaman defisit serta harapan vaksin, berpotensi memicu sentimen positif bagi harga minyak mentah di jangka menengah. Harapannya, sentimen-sentimen tersebut mampu menahan kejatuhan harga minyak di jangka pendek, sehingga kalaupun harga turun tidak akan sampai anjlok.

Bahkan, baik akhir tahun ataupun awal tahun 2021 Wahyu menilai akan ada penguatan signifikan pada harga minyak mentah. Dimana, banyak investor diprediksi sudah mulai bersiap untuk mengantisipasi kenaikan harga tersebut. 

"Terbukti, level US$ 45 per barel tidak sulit untuk diuji, meskipun dibalas dengan koreksi," ungkapnya. 

Prediksinya, hingga akhir tahun atau kuartal IV-2020 harga minyak bergerak pada kisaran US$ 35 per barel hingga US$ 50 per barel. Sedangkan untuk kuartal I-2021 harganya diprediksi berada di rentang US$ 30 per barel hingga US$ 55 per barel, dengan harapan di jangka menengah harga bakal kembali naik.

Ariston memproyeksikan di pekan depan rentang harga minyak berada di US$ 43,70 per barel-US$ 46,50 per barel. Sementara proyeksi harga untuk akhir tahun di US$ 46 per barel. 

Selanjutnya: Harga komoditas menarik, ini rekomendasi saham yang layak dicermati untuk pekan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×