Reporter: Wahyu Tri Rahmawati, Bloomberg | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Setelah reli sepekan, harga komoditi yang dipimpin minyak turun karena spekulasi bank sentra Amerika Serikat Federal Reserve bakal mengumumkan penghentian program pembelian surat utang US$ 600 miliar.
Harga minyak untuk pengiriman Juni turun 1% ke posisi US$ 111,20 per barel di New York Mercantile Exchange dan diperdagangkan di posisi US$ 111,20 pada pukul 10.45 pagi ini. Kemarin, kontrak minyak ini naik hingga posisi US$ 113,48 per barel sebelum akhirnya turun lagi. Harga ini merupakan harga tertinggi sejak 22 September 2008.
"Harga minyak masih ada di sekitar US$ 15 per barel lebih tinggi daripada level support fundamental, tapi masih akan naik dengan risiko pasokan yang kemungkinan tetap sepanjang tahun," kata Jeremy Friesen, analis komoditi Societe Generale di Hong Kong.
Selain minyak, harga komoditi lain seperti tembaga dan emas pun turun. Harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan mendatang turun 3,3% ke posisi US$ 9.390 per metrik ton di London Metal Exchange. Sedangkan harga emas turun 0,8% ke posisi US$ 1.495,75 per ounce setelah mencetak rekor di posisi US$ 1.518,32 kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News