kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Tergelincir dari Level Tertinggi 7 Tahun Jelang Pembicaraan AS-Iran


Selasa, 08 Februari 2022 / 16:52 WIB
Harga Minyak Tergelincir dari Level Tertinggi 7 Tahun Jelang Pembicaraan AS-Iran
ILUSTRASI. Kilang minyak mentah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak merosot mendekati level US$92 per barel pada hari Selasa (8/2). Jelang dimulainya kembali pembicaraan tidak langsung antara Amerika Serikat dan Iran, dapat menghidupkan kembali perjanjian nuklir yang pada akhirnya dapat memungkinkan lebih banyak ekspor minyak dari produsen OPEC.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 73 sen atau 0,8% pada US$91,96 per barel pada 0916 GMT, setelah mencapai level tertinggi tujuh tahun di US$94 pada hari Senin.

Sementara, harga Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 52 sen atau 0,6% menjadi US$90,80.

Sebuah kesepakatan dapat memungkinkan lebih dari 1 juta barel per hari minyak Iran, sama dengan lebih dari 1% dari pasokan global, kembali ke pasar. Pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir akan dilanjutkan pada Selasa di Wina.

"Jika sanksi terhadap Iran dicabut, pasokan minyak mentah global mungkin menerima dukungan yang sangat dibutuhkan," kata Naeem Aslam, kepala analis pasar di Avatrade.

Baca Juga: Harga Minyak Stabil di Level US$ 91 Per Barel Pada Perdagangan Selasa (8/2) Pagi

Kedua tolok ukur harga minyak tersebut telah mendapat dukungan tahun ini dari meningkatnya permintaan global, ketegangan Rusia-Ukraina, gangguan pasokan di produsen seperti Libya dan pelonggaran lambat dari rekor penurunan produksi tahun 2020 oleh OPEC dan sekutunya.

Delapan putaran pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington sejak April belum menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan kesepakatan nuklir 2015. Perbedaan tetap ada tentang kecepatan dan ruang lingkup pencabutan sanksi terhadap Teheran.

"Ekspor dapat dilanjutkan dengan cepat jika kesepakatan nuklir tercapai," kata Tamas Varga dari broker PVM.

Minyak juga berada di bawah tekanan dari prospek peningkatan persediaan minyak mentah AS. Analis memperkirakan persediaan telah meningkat 700.000 barel dalam seminggu hingga 4 Februari.

Yang pertama dari dua laporan pasokan minggu ini, dari American Petroleum Institute, keluar pada 2130 GMT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×