kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,15   5,40   0.60%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Stabil Jelang Rapat OPEC+ Hari Ini


Selasa, 04 Januari 2022 / 10:36 WIB
Harga Minyak Stabil Jelang Rapat OPEC+ Hari Ini
ILUSTRASI. Selasa (4/1) pukul 10.30 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2022 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 76,10 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak stabil pada Selasa (4/1) pagi menjelang pertemuan OPEC+ yang diperkirakan akan tetap berpegang pada rencana untuk menambah pasokan pada Februari. Lonjakan kasus Covid-19 belum memicu penguncian di negara-negara konsumen bahan bakar terbesar.

Selasa (4/1) pukul 10.30 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2022 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 76,10 per barel. Harga minyak WTI naik tipis dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 76,08 per barel.

Sedangkan harga minyak brent kontrak Maret 2022 di ICE Futures berada di US$ 79,05 per barel. Harga minyak acuan internaisonal ini naik dari US$ 78,98 per barel kemarin. Kedua kontrak acuan keduanya naik lebih dari 1% pada hari Senin.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 10.000 menjadi Rp 935.000 Per Gram Pada Hari Ini (3/1)

OPEC+ akan bertemu pada hari Selasa. Komite Pemantau Gabungan Tingkat Menteri dijadwalkan bertemu hari ini, diikuti oleh pertemuan tingkat menteri kemudian, Kedua pertemuan dilakukan melalui konferensi video.

Tiga sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok itu kemungkinan akan tetap pada rencananya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Februari. Ini adalah kelanjutan langkah yang telah dilakukan setiap bulan sejak Agustus.

Analis RBC Capital Markets mengatakan OPEC+ tidak mungkin mengubah arah mengingat prospek harga saat ini, tekanan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk meningkatkan pasokan, dan tidak ada pembatasan mobilitas Covid-19 baru yang besar.

Baca Juga: Kementerian Keuangan Melempar Sinyal Pertalite Bakal Dapat Subsidi

"Meskipun kasus Omicron terus meningkat di geografi utama, tidak adanya pembatasan penguncian yang meluas kemungkinan akan membuat kekhawatiran permintaan jangka pendek tetap terkendali," kata analis RBC dalam sebuah catatan.

Namun mereka mengatakan OPEC+ mungkin harus mengubah taktik jika ketegangan antara Barat dan Rusia mengenai Ukraina berkobar dan memukul pasokan bahan bakar, atau pembicaraan nuklir Iran dengan negara-negara besar membuat kemajuan, yang akan mengarah pada diakhirinya sanksi minyak terhadap Iran. "Kami pikir dua peristiwa ini mewakili wildcard utama yang dapat dengan cepat mengubah lintasan harga dan menguji mekanisme respons cepat OPEC," kata analis RBC. 

Baca Juga: IHSG Menguat ke Atas 6.700 di Awal Perdagangan Selasa (4/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×