Reporter: Agus Triyono, Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Setelah terjerembab ke level terendah dalam beberapa tahun ke belakang, harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) beringsut naik. Perkiraan meningkatnya permintaan CPO menjelang Ramadhan mendorong harga CPO naik.
Harga CPO untuk pengiriman Juli 2013 di Bursa Derivatif Malaysia naik 0,87% menjadi RM 2.309 per ton dibanding hari sebelumnya. Ini adalah kenaikan harga dalam tiga hari berturut-turut. Dalam tiga hari, harga CPO naik 2,35%
Kenaikan permintaan CPO menjelang Ramadhan diperkirakan akan mengikis stok CPO antara 1,9 juta-2 juta ton. "Kenaikan permintaan menjadi penopang harga CPO akhir- akhir ini," kata Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures.
Sentimen lain, juga datang dari pergerakan teknikal harga CPO. Harga CPO yang sempat menyentuh angka terendah di RM 2.255 di awal pekan, kini masuk konsolidasi. Harga minyak nabati ini pun terkerek harga beberapa komoditas utama. Tapi, Ariston memperkirakan, tren kenaikan harga CPO hanya sebentar.
Dalam satu atau dua pekan ke depan, kenaikan harga CPO akan tertahan. "Harga terlihat masih berada dalam bearish channel antara
RM 2.210-RM 2.420. Artinya CPO masih berada dalam tekanan," kata Ariston.
Juni Sutikno, analis Philip Futures Indonesia mengatakan, harga CPO akhir- akhir ini juga mendapatkan dukungan kenaikan harga komoditas minyak mentah dan minyak kedelai, yang merupakan komoditas substitusi dari CPO. Penopang kenaikan harga CPO lain adalah terangkatnya minat beli CPO paska kenaikan tajam awal pekan lalu.
Namun, Juni memperkirakan tren penguatan tersebut tidak akan berlangsung lama. Tarif pajak ekspor CPO yang mulai naik akan kembali menjungkalkan harga CPO. "Jadi ini hanya faktor teknikal saja," kata Juni.
Ariston memperkirakan, harga CPO akan bergerak di kisaran harga RM 2.200-RM 2.400 per metrik ton dalam sepekan ke depan. Juni memprediksi, harga minyak kelapa sawit akan bergerak RM 2.250-RM 2.343.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News