kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Minyak Rebound di Awal Pekan, Investor Menimbang Prospek Permintaan China


Senin, 06 Februari 2023 / 07:12 WIB
Harga Minyak Rebound di Awal Pekan, Investor Menimbang Prospek Permintaan China
ILUSTRASI. Harga minyak berusaha rebound pada awal perdagangan pekan ini. Senin (6/2).REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berusaha rebound pada awal perdagangan pekan ini. Senin (6/2), pukul 07.01 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2023 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 73,47 per barel, naik 0,10% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 73,39 per barel.

Harga minyak rebound dan cenderung stabil setelah turun ke level terendah dalam tiga pekan karena para pedagang mempertimbangkan prospek permintaan China dan sanksi terbaru terhadap aliran energi Rusia mulai berlaku.

Mengutip Bloomberg, Direktur Eksekutif International Energy Agency (EIA) Fatih Birol pada akhir pekan lalu mengatakan bahwa ekonomiChina siap untuk rebound lebih kuat dari yang diperkirakan. Hal ini akan meningkatkan permintaan minyak mentah.

Baca Juga: G-7 dan UE Sepakati Batas Harga US$ 100 untuk Minyak Diesel Rusia

Sementara itu, larangan Eropa terhadap impor minyak Rusia melalui laut mulai berlaku. Langkah tersebut dipadukan dengan batasan harga yang berlaku untuk minyak mentah Rusia. 

Sanksi ini dijatuhkan untuk mengekang pendapatan Rusia sambil memungkinkan produk mengalir ke negara ketiga.

Harga minyak bergerak tak stabil sepanjang tahun 2023, bahkan ketika Chian menghentiakn kebijakan zero covid. 

Pada saat yang bersamaan, OPEC dan sekutunya telah memutuskan untuk mempertahankan pengurangan pasokan. Pangeran Abdulaziz in Salma, menteri Energi Arab Saudi mengatakan bahwa Arab Saudi tetap berhati-hati dalam meningkatkan pasokan.

Goldman Sachs Group Inc mengulangi perkiraan bahwa harga minyak akan berada di atas US$ 100 per barel tahun ini, sambil meningkatkan kemungkinan tentang masalah pasokan yang serius pada tahun 2024 karena kapasitas produksi cadangan habis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×