kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga Minyak Naik Hampir 1% Disokong Kehati-hatian Pasar Atas Pasokan yang Ketat


Selasa, 21 Juni 2022 / 14:30 WIB
Harga Minyak Naik Hampir 1% Disokong Kehati-hatian Pasar Atas Pasokan yang Ketat
ILUSTRASI. Harga minyak mentah mendidih


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak naik dan memulihkan lebih banyak kerugian yang dicetak pekan lalu karena investor fokus pada pasokan yang terbatas dari produk minyak mentah dan bahan bakar daripada kekhawatiran tentang resesi yang mengurangi permintaan ke depan.

Selasa (21/6), harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2022 naik 81 sen, atau 0,7% menjadi US$ 114,94 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga minyak naik 0,9%. Kontrak patokan turun 7,3% di minggu lalu dalam penurunan mingguan pertama dalam lima pekan.

Sejalan, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2022, yang berakhir pada hari ini, naik 1,5% dari penutupan Jumat (17/6) menjadi US$ 111,19 per barel. Pekan lalu WTI turun 9,2%.

Di sisi lain, kontrak WTI yang lebih aktif untuk pengiriman Agustus 2022 juga naik US$ 1,84 menjadi US$ 109,83 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Lebih Dari 1% di Tengah Efek Sanksi Rusia

"Kekhawatiran pasokan kemungkinan akan bertahan dalam beberapa bulan mendatang karena negara-negara OPEC+, produsen minyak utama dunia, mungkin tidak memiliki kapasitas cadangan yang cukup. Musim perjalanan musim panas dan China melonggarkan pembatasan Covid-19 akan mendorong permintaan untuk tumbuh lebih jauh," kata Leona Liu, analis di DailyFX yang berbasis di Singapura.

"Meskipun kekhawatiran resesi semakin menjadi angin sakal bagi harga minyak, diperkirakan kita masih memiliki setidaknya setengah tahun lagi sebelum resesi nyata," lanjut dia.

Analis mengatakan bahwa harga telah didukung oleh kecemasan pasokan setelah sanksi atas pengiriman minyak dari Rusia, pengekspor minyak terbesar kedua di dunia, setelah invasi ke Ukraina dan pertanyaan tentang bagaimana produksi Rusia mungkin turun karena sanksi pada peralatan yang dibutuhkan untuk produksi.

"Kekhawatiran pasokan tidak mungkin mereda kecuali ada resolusi untuk perang Rusia-Ukraina, atau kecuali kita melihat peningkatan tajam dalam pasokan baik dari AS atau OPEC," kata Madhavi Mehta, analis riset komoditas di Kotak Securities.

"Namun, kekhawatiran permintaan meningkat dengan bank sentral dan lembaga utama menurunkan perkiraan pertumbuhan. Dengan kekhawatiran pertumbuhan yang tinggi, reaksi pasar terhadap angka ekonomi dapat meningkat dalam waktu dekat dan jika ada tanda-tanda perlambatan, harga mungkin berada di bawah tekanan."

Baca Juga: Bank of Korea Kembali Kerek Proyeksi Inflasi Tahun 2022

Dorongan dan tarikan antara kekhawatiran pasokan dan ketidakpastian atas pertumbuhan global kemungkinan akan terjadi di pasar untuk beberapa waktu, kata para analis.

Data persediaan minyak mingguan AS akan tertunda satu hari dalam minggu ini karena libur Juneteenth pada hari Senin, dengan data industri American Petroleum Institute untuk pekan yang berakhir 17 Juni akan dirilis pada hari Rabu dan data Administrasi Informasi Energi AS pada hari Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×