Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak menguat tipis pada awal perdagangan pekan ini. Senin (29/10) pukul 7.19 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2018 di New York Mercantile Exchange naik 0,19% ke level US$ 67,72 per barel.
Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini masih terhitung turun 2,36% jika dibandingkan dengan Senin pekan lalu pada level US$ 69,36 per barel.
Harga minyak brent pun bergerak serupa. Hari ini, harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2018 di ICE Futures naik 0,15% ke level US$ 77,80 per barel. Dalam sepekan, harga minyak acuan internasional ini masih turun 2,54%.
Dalam sepekan, harga minyak cenderung turun setelah Arab Saudi dan beebrapa produsen minyak memastikan akan menaikkan pasokan. Penurunan pasokan terjadi setelah AS menerapkan kembali sanksi bagi Iran.
Mulai akhir pekan ini, Minggu (4/11), AS menargetkan Iran tak bisa lagi mengekspor minyak. Pemerintah China telah meminta dua BUMN minyak untuk menghindari pembelian minyak dari Iran.
Analis UBS memperkirakan, permintaan minyak tahun depan akan melambat akibat kenaikan harga yang terus terjadi belakangan.
Robert Lutts, Presiden dan Chief Investment Officer Cabot Wealth Management mengatakan, para pemodal masih melihat harga minyak di sekitar level US$ 40 per barel. "Orang-orang salah menghitung keseimbangan supply dan demand," kata dia seperti dikutip Reuters.
Lutts menilai, harga minyak akan mengarah ke US$ 80 per barel-US$ 90 per barel dalam setahun ke depan. Meski sdah terkoreksi, harga minyak masih menguat 11% sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News