kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Mentah Reli Jelang Pertemuan OPEC+, Brent ke US$95,08 & WTI ke US$89,23


Jumat, 02 September 2022 / 16:49 WIB
Harga Minyak Mentah Reli Jelang Pertemuan OPEC+, Brent ke US$95,08 & WTI ke US$89,23
ILUSTRASI. Kilang minyak mentah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah naik pada hari Jumat (2/9), di tengah ekspektasi bahwa OPEC+ akan membahas pengurangan produksi pada pertemuan pada 5 September. Meskipun kekhawatiran atas pembatasan Covid-19 di China dan pertumbuhan global yang lemah terus membatasi kenaikan harga minyak.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$2,72 atau 2,9% menjadi US$95,08 per barel pada pukul 0900 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$2,62 atau 3% menjadi US$89,23.

Kedua tolok ukur harga minyak mentah turun 3% ke posisi terendah dua minggu pada sesi sebelumnya dan Brent berada di jalur untuk penurunan mingguan hampir 6%. Sementara, minyak WTI ditetapkan untuk penurunan sekitar 4% selama seminggu.

Baca Juga: Harga Minyak Rebound Hampir 2% Jelang Pertemuan OPEC+ di Pekan Depan

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, dijadwalkan bertemu pada 5 September dengan latar belakang kekhawatiran penurunan permintaan. Meskipun produsen utama Arab Saudi mengatakan pasokan tetap ketat.

"Harga minyak lebih tinggi hari ini setelah jatuh mendekati posisi terendah musim panas mereka selama seminggu. Rebound terjadi karena pembicaraan nuklir antara Iran dan AS tampaknya terhenti," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

"Kesepakatan telah menjadi risiko penurunan besar untuk harga minyak baru-baru ini; sesuatu yang Arab Saudi coba lawan dengan peringatan pengurangan produksi dari aliansi."

OPEC+ pada minggu ini merevisi keseimbangan pasar untuk tahun ini dan sekarang melihat permintaan tertinggal dari pasokan sebesar 400.000 barel per hari (bph), dibandingkan perkiraan 900.000 bph sebelumnya.

Kelompok produsen memperkirakan defisit pasar sebesar 300.000 barel per hari pada tahun 2023. Pasar juga mengawasi potensi batas harga pada ekspor minyak Rusia.

Para menteri keuangan G7 diperkirakan akan memperkuat rencana pada hari Jumat untuk memberlakukan batasan harga pada minyak Rusia. Bertujuan untuk mengekang pendapatan untuk perang Moskow di Ukraina tetapi menjaga minyak mentah tetap mengalir untuk menghindari lonjakan harga.

Sementara itu, investor tetap khawatir dengan dampak pembatasan Covid-19 terbaru di China. Kota Chengdu pada hari Kamis memerintahkan penguncian yang telah memukul operasional pabrik seperti Volvo.

Baca Juga: Harga Minyak Naik 1,3% di Pagi Ini (2/9), Pasar Bertaruh Pengurangan Produksi OPEC+

Data menunjukkan aktivitas pabrik China pada Agustus mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga bulan menghadapi pelemahan deamd sementara kekurangan daya dan wabah Covid-19 juga mengganggu produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×