kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga minyak mentah rebound tipis pada perdagangan pagi ini (30/10)


Jumat, 30 Oktober 2020 / 08:17 WIB
Harga minyak mentah rebound tipis pada perdagangan pagi ini (30/10)
ILUSTRASI. Harga minyak rebound


Sumber: Bloomberg | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah berhasil rebound tipis pada awal perdagangan hari ini. Sebelumnya, harga minyak sudah anjlok 4% karena banjir pasokan dan pembatasan yang dilakukan sejumlah negara di Eropa yang dikhawatirkan kembali menekan permintaan.

Jumat (30/10) pukul 08.00 WIB, harga minyak jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2020 naik 5 sen menjadi US$ 37,70 per barel. Pada sesi sebelumnya, Brent ambles 3,8%.

Setali tiga uang, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Desember 2020 juga naik 0,2% ke US$ 36,23 per barel. 

Baca Juga: Beberapa bank sentral jualan, harga emas anjlok

Di bulan ini, harga minyak WTI sudah turun sekitar 10% dan minyak Brent diperdagangkan mendekati level terendah sejak akhir Mei 2020. 

Walau kembali menguat, harga minyak acuan masuk dalam penurunan bulanan terbesar sejak Maret 2020. Ini terjadi setelah lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. 

Lonjakan kenaikan infeksi virus corona di AS terlihat di bagian Midwest, yang kembali cetak rekor. Sementara itu, Prancis dan Jerman sepakat untuk kembali memberlakukan sejumlah pengetatan guna menghambat penyebaran virus corona. 

Namun di saat yang sama, produksi minyak Libya yang lebih besar ke pasar menambah beban harga bagi si emas hitam ini. Libya saat ini memproduksi 680.000 barel per hari dan mengharapkan produksi meningkat menjadi 1 juta barel per hari dalam beberapa minggu mendatang, kata sumber minyak Libya.

Volatilitas harga minyak diperkirakan semakin dalam jelang pemilu presiden AS yang berlangsung pada pekan depan. 

Baca Juga: Harga minyak acuan ambles 4% ke level terendah dalam lima bulan

Sementara itu, OPEC dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, berencana mengurangi pengurangan produksi pada Januari 2021 dari 7,7 juta barel per hari (bph) yang dilakukan saat ini menjadi sekitar 5,7 juta barel per hari.

OPEC+ dijadwalkan bertemu pada 30 November dan 1 Desember untuk menetapkan kebijakan.

Selanjutnya: Siap-siap, pemerintah bakal kembali gelar lelang SUN pada Selasa (3/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×