kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah bergerak tipis dibayangi kekhawatiran penurunan permintaan


Jumat, 20 November 2020 / 15:21 WIB
Harga minyak mentah bergerak tipis dibayangi kekhawatiran penurunan permintaan
ILUSTRASI. Harga minyak bergerak tipis


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentahb bergerak tipis pada perdagangan hari ini. Namun, kini harga minyak acuan berada di jalur penguatan mingguan ketiga berturut-turut. 

Tetapi harga minyak mentah masih dibayangi kekhawatiran permintaan yang berasal dari melonjaknya kasus virus corona dan penguncian baru di beberapa negara yang akhirnya membatasi kenaikan harga emas hitam ini.

Jumat (20/11) pukul 15.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2021 naik 2 sen atau 0,05% ke level US$ 44,22 per barel. 

Serupa, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2021 turun 4 sen menjadi US$ 41,86 per barel. Sedangkan harga minyak WTI untuk kontrak pengiriman Desember 2020, yang berakhir hari ini, turun 3 sen menjadi US$ 41,71 per barel.

Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah ditutup melemah 0,07% ke Rp 14.165 per dolar AS

Penguatan harga minyak yang terjadi di pekan ini berkat prospek vaksin Covid-19 yang efektif dan harapan bahwa OPEC dan sekutunya akan mengendalikan produksi telah meningkatkan pasar minyak minggu ini.

"Kedua kontrak terus mengkonsolidasikan di ujung atas kisaran November mereka. Namun, momentum telah berkurang, dan keduanya rentan terhadap kejutan headline negatif sekarang," kata Jeffrey Halley, Senior Market Analyst OANDA.

Kedua harga benchmark naik lebih dari 3% sepanjang minggu ini, kenaikan mingguan tertipis dalam tiga minggu terakhir.

Pasar minyak telah memangkas keuntungan mingguan mereka "karena lonjakan virus menutupi optimisme vaksin," kata Stephen Innes, Chief Global Market Strategist Axi.

"Tapi semuanya tergantung pada OPEC," tambahnya.

OPEC+, kelompok yang mencakup Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain, akan membahas kebijakan produksinya pada pertemuan pada 30 November dan 1 Desember.

"Beberapa sesi berikutnya akan berombak. Kabar baiknya adalah tampaknya ada harapan untuk mengatasi penyakit tersebut," kata Sukrit Vijayakar, Director of Energy Consultancy Trifecta.

Pasar perlu melihat perlambatan peningkatan kasus harian, penurunan jumlah kasus aktif dan pertumbuhan permintaan produk minyak, katanya.

Baca Juga: Harga emas spot berada di US$ 1.866,27 per ons troi

Harga minyak mendapat beberapa dukungan dari tanda-tanda pergerakan pada kesepakatan stimulus di Washington setelah Pemimpin Mayoritas di Senat yakni Partai Republik Mitch McConnell yang setuju untuk melanjutkan diskusi tentang memberikan lebih banyak bantuan Covid-19 ketika kasus melonjak di seluruh Amerika Serikat.

Kekhawatiran kelebihan pasokan, bagaimanapun, terus membebani karena Libya telah meningkatkan produksi ke tingkat pra-blokade 1,25 juta barel per hari.

Selanjutnya: IHSG melemah 0,24% ke 5.580 pada sesi I hari ini, asing jual bersih Rp 296,63 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×