Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Harga kontrak minyak dunia kembali menuju ke level US$ 34 per barel pada Kamis (7/1) pagi.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 07.51 waktu Hong Kong, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi US$ 34,34 per barel atau naik 27 sen.
Dalam tiga hari terakhir, harga kontrak minyak anjlok 8,3% dan ditutup di posisi US$ 33,97 sebarel pada Rabu (6/1). Total volume transaksi kontrak minyak 61% di bawah volume rata-rata 100 harian. Sedangkan sepanjang tahun lalu, penurunan harga minyak mencapai 30%.
Kembali tertekannya harga minyak dunia terjadi setelah suplai minyak di titik pengantaran New York futures melonjak ke rekor tertinggi. Berdasarkan data pemerintah AS, cadangan minyak di Cushing, Oklahoma -tempat cadangan minyak terbesar AS- naik menjadi 63,9 juta barel.
Selain itu, data cadangan bensin AS juga menunjukkan lonjakan terbesar dalam 22 tahun terakhir, yakni naik sebesar 10,6 juta barel pada pekan lalu. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Mei 1993.
"Tingginya data cadangan minyak, tingginya jumlah suplai minyak, dan ketidakpastian pada permintaan minyak masih mempengaruhi pasar minyak. Tren pergerakan harga minyak untuk jangka pendek masih menurun," kata David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari turun US$ 2,19 atau 0,6% menjadi US$ 34,23 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News