kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak melemah setelah OPEC+ tetap kerek pasokan di tengah keraguan permintaan


Kamis, 02 September 2021 / 09:00 WIB
Harga minyak melemah setelah OPEC+ tetap kerek pasokan di tengah keraguan permintaan
ILUSTRASI. Harga minyak mentah kompak melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak melemah pada perdagangan pagi ini setelah OPEC+ setuju untuk mempertahankan kebijakannya, yang secara bertahap mengembalikan pasokan ke pasar di tengah lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di seluruh dunia dan banyak penyulingan Amerika Serikat (AS) yang offline.

Kamis (2/9) pukul 08.50 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2021 turun 0,7%, ke US$ 71,07 per barel, setelah turun 4 sen pada hari Rabu. 
Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Oktober 2021 turun 0,8% ke US$ 68,03 per barel, setelah naik 9 sen di sesi sebelumnya.

Sentimen yang menyeret minyak datang dari keputusan OPEC+, untuk melanjutkan kebijakan penghapusan rekor pengurangan produksi dengan menambahkan 400.000 barel per hari (bph) setiap bulan ke pasar.

Namun, OPEC+ menaikkan perkiraan permintaannya untuk 2022 sementara juga menghadapi tekanan AS untuk mempercepat peningkatan produksi.

Baca Juga: Harga minyak stabil, OPEC+ tetap teguh lakukan kenaikan produksi secara bertahap

"Apa yang tidak begitu pasti adalah apakah permintaan akan dapat tumbuh secepat OPEC+ dan prediksi pasar, mengingat risiko penguncian baru untuk melawan penyebaran mutan Covid yang belum terselesaikan," kata Head of Oil Markets Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen, dalam sebuah catatan.

Di AS, kilang minyak di Louisiana mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk memulai kembali beroperasi setelah Badai Ida menyapu wilayah tersebut, dengan operator menghadapi kekurangan listrik dan air, yang kemungkinan akan menghambat permintaan minyak.

Perusahaan-perusahaan energi berjuang untuk memulai kembali platform dan jaringan pipa di Teluk Meksiko, dengan sekitar 1,4 juta barel per hari produksi minyak masih offline, kata regulator lepas pantai AS.

Berdasarkan data  Energy Information Administration, persediaan minyak mentah AS turun 7,2 juta barel dan produk minyak bumi yang dipasok oleh penyuling naik ke rekor meskipun ada peningkatan infeksi virus corona di seluruh negeri

Selanjutnya: Harga emas spot bergerak tipis ke US$ 1.814,54 per ons troi di pagi ini (2/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×