kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak lanjutkan reli usai stok minyak mentah AS turun di pekan lalu


Rabu, 10 Februari 2021 / 09:27 WIB
Harga minyak lanjutkan reli usai stok minyak mentah AS turun di pekan lalu
ILUSTRASI. Harga minyak terus membara


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah terus menguat dan memperpanjang reli lebih dari seminggu setelah data industri menunjukkan penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS). Hal tersebut menambah optimisme pasar terhadap perkiraan kenaikan permintaan bahan bakar global.

Rabu (10/2) pukul 08.45 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman April 2021 menguat 11 sen atau 0,2% menjadi US$ 61,20 per barel, setelah naik hampir 1% pada hari Selasa, ketika menyentuh level tertinggi 13 bulan. 

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Marel 2021 bertambah 2 sen menjadi US$ 58,28 per barel.

Penguatan minyak datang setelah data American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah turun 3,5 juta barel di pekan lalu. Itu membuat stok minyak mentah Negeri Paman Sam pada pekan yang berakhir 5 Februari menjadi sekitar 474,1 juta barel. 

Hal ini berbanding terbalik dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memprediksi kenaikan 985.000 barel. Data Energy Information Administration (EIA) akan dirilis Rabu (10/2) pada 15.30 GMT. 

Baca Juga: Harga minyak lanjut rally, disokong ekspektasi rebound permintaan

"Data yang serupa dengan yang dilaporkan oleh API kemungkinan akan terus memberikan dukungan ke pasar," kata ING Economics dalam sebuah catatan.

Stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman turun 1,4 juta barel, kata API.

Namun, persediaan bensin naik 4,8 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 1,8 juta barel. 

Harga minyak telah menguat sejak November karena pemerintahan di seluruh dunia memulai upaya vaksinasi untuk Covid-19. Di satu sisi, AS juga terus berusaha memberlakukan paket stimulus besar guna meningkatkan aktivitas ekonomi.

Eksportir terbesar dunia, Arab Saudi, secara sepihak mengurangi pasokan pada bulan Februari dan Maret, menambah pemotongan yang disepakati oleh anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) lainnya dan sekutunya.

Beberapa analis sekarang memperkirakan akan ada defisit pasokan pada 2021 karena lebih banyak populasi yang divaksinasi dan mulai melakukan perjalanan dan bekerja di kantor, yang berpotensi meningkatkan permintaan bahan bakar.

Selanjutnya: Rupiah dibuka melemah tipis ke Rp 13.998 per dolar AS pada hari ini (10/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×