kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak lanjutkan pelemahan usai persediaan minyak AS melonjak di pekan lalu


Kamis, 30 September 2021 / 09:55 WIB
Harga minyak lanjutkan pelemahan usai persediaan minyak AS melonjak di pekan lalu
ILUSTRASI. Harga minyak mentah lanjutkan pelemahan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah melemah pada awal perdagangan hari ini dan memperpanjang kerugian setelah persediaan minyak AS secara tak terduga naik.

Kamis (30/9) pukul 09.20 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2021 turun 11 sen menjadi US$ 78,53 per barel. Di sesi sebelumnya, Brent jatuh 0,6%.

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 5 sen ke US$ 74,78 per barel, setelah juga turun 0,6% di sesi sebelumnya.

Berdasarkan data Energy Information Administration (EIA), stok minyak dan bahan bakar AS meningkat di pekan lalu. Du mana, persediaan minyak mentah naik 4,6 juta barel dalam pekan yang berakhi 24 September menjadi 418,5 juta.

Realisasi tersebut berbanding terbalik dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 1,7 juta barel.

Namun kedua kontrak minyak acuan sempat menguat di awal sesi. Setelah penurunan harga selama dua hari, bulls minyak mungkin juga mencari penghalang berikutnya untuk ditembus setelah Brent naik di atas US$ 80 untuk pertama kalinya dalam sekitar tiga tahun pada hari Selasa.

Baca Juga: Harga minyak tergelincir karena persediaan minyak AS naik

"Harga minyak US$ 80 tidak terlalu tinggi," kata Joseph Perry, seorang analis di StoneX.

Kenaikan persediaan terjadi karena produksi di Amerika Serikat kembali ke level sebelumnya sebelum Badai Ida melanda di akhir bulan lalu. Output naik menjadi 11,1 juta barel per hari pekan lalu.

Di sisi produksi, minggu depan OPEC+, kemungkinan akan mempertahankan kesepakatan untuk menambah 400.000 barel per hari (bph) ke produksinya untuk November.

Krisis listrik dan kekhawatiran pasar perumahan di China telah memukul sentimen baru-baru ini karena dampak apa pun untuk ekonomi terbesar kedua di dunia itu kemungkinan akan berdampak pada permintaan minyak, kata para analis.

China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia dan pengguna terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Selanjutnya: DPR akhirnya menyetujui RUU Harmonisasi Ketentuan Perpajakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×