Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
MELBOURNE. Minyak mentah jenis West Texas Intermediate menanjak kembali setelah tertekan selama empat hari belakangan. Harga minyak naik setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan penurunan angka cadangan minyak, sementara konflik di Irak kembali memanas.
Minyak WTI untuk pengiriman Juli naik 31 sen atau 0,3% menjadi US$ 106,28 per barel di bursa New York Mercantile Exchange, dan diperdagangkan di US$ 106,25 per barel pada pukul 9.36 waktu Sidney.
Harga minyak di kontrak ini rebound setelah tertekan 0,4% ke US$ 105,97 kemarin. Ini merupakan harga penutupan terendah sejak 11 Juni.
Sedangkan minyak Brent untuk pengiriman Agustus naik 81 sen atau 0,7% ke US$ 114,26 di bursa ICE Futures Europe London. Selisih harga minyak premium dan WTI ini sebesar US$ 8,67 per barel.
Harga minyak menanjak setelah Energy Information Administration merilis cadangan minyak AS turun 579.000 barel pekan lalu. Kondisi Irak sebagai penghasil minyak terbesar kedua di OPEC juga ikut mendorong harga minyak. Kemarin kondisi tentara Irak dan militan memanas lantaran pemberontak mencoba menduduki kilang minyak terbesar di Irak yaitu Baiji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News