kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga minyak kembali naik ditopang sentimen positif perundingan dagang AS-China


Senin, 23 September 2019 / 07:58 WIB
Harga minyak kembali naik ditopang sentimen positif perundingan dagang AS-China
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali menguat di awal pekan ini. Senin (23/9) pukul 07.45 WIB harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2019 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 58,75 per barel, naik 1,14% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 58,09 per barel.

Kenaikan harga minyak terdorong oleh optimisme kelanjutan perundingan dagang antara Amerika Serikat-China. 

Asal tahu saja, perwakilan dagang AS dan China telah melakukan perundingan awal di Washington dan menyatakan perundingan keduanya produktif.

Baca Juga: Harga Minyak Masih Berpotensi Naik premium

Mengutip Reuters, Kantor Perwakilan Dagang AS mengeluarkan pernyataan singkat yang menyatakan perundingan dagang dua hari yang digelar kemarin produktif dan memastikan perundingan tingkat tinggi antara kedua negara di Washington pada awal Oktober akan berjalan sesuai rencana.

Sementara itu Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan singkat menggambarkan pembicaraan kemarin konstruktif dan mengatakan mereka melakukan diskusi yang baik tentang pengaturan terperinci untuk KTT Oktober nanti.

"Kedua belah pihak sepakat untuk menjaga komunikasi tentang masalah yang relevan," jelasnya tanpa merinci.

Baca Juga: Harga minyak berpeluang naik seiring berlanjutnya konflik Timur Tengah

Selain itu, AS menghapus tarif lebih dari 400 produk China sebagai tanggapan atas permintaan perusahaan AS.

"Kedua negara terus mengadakan pembicaraan konstruktif. Itu membantu sentimen, tetapi pasar tetap tidak yakin," kata Rodrigo Catril, ahli strategi valas senior di National Australia Bank di Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×