Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia kembali naik menjelang akhir Juni 2022. Analis rekomendasi investor untuk membeli salah satu saham berbasis tambang minyak mentah, yakni PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Tradingeconomic mencatat harga minyak mentah WTI pada perdagangan hari ini, Kamis 29 Juni 2022 pukul 6.49 WIB berada di level US$ 111,850 per barel, naik US$ 2,28 atau 2,08% dalam 24 jam terakhir.
Pada periode yang sama, harga minyak mentah Brent juga naik ke level US$ 117,36 per barel. Harga minyak Brent naik US$ 2,27 per barel atau 1,97% dalam 24 jam terakhir.
Di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia, harga saham MEDC juga meningkat. Pada perdagangan Rabu 28 Juni 2022, harga saham MEDC ditutup di level 665 naik 20 poin atau meningkat 3,10% dibandingkan hari sebelumnya.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan rekomendasi buy saham MEDC dengan target harga Rp 950 per saham. Menurutnya, prospek MEDC juga akan didorong dari akuisisi Blok Corridor dari CanocoPhillips. "Dari akuisisi tersebut diprediksi produksi MEDC akan meningkat menjadi 155 mboepd," katanya.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman juga rekomendasi buy saham MEDC dengan target harga Rp 1.300. Menurutnya, kinerja kuartal I 2022 MEDC telah melebihi ekspektasi.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, MEDC mencatatkan laba bersih sebesar US$ 90 juta atau melesat hampir 18 kali lipat dari kuartal I 2021 sebesar US$ 5,1 juta.
Pertumbuhan laba bersih perseroan didorong oleh pendapatan yang lebih tinggi dan peningkatan margin secara keseluruhan, serta laba bersih dari Amman Mineral yang merupakan unit tambang dan emas MEDC. Arief melihat laba bersih Amman Mineral juga lebih kuat dari perkiraan sebesar US$ 45 juta atau tumbuh 80% kuartalan (qoq) dan 250% tahunan (yoy).
Pendapatan MEDC tercatat US$ 489 juta atau tumbuh 33,2% qoq dan 62% yoy seiring kenaikan rata-rata harga jual (ASP) dari minyak dan gas, masing-masing menjadi US$ 100/bbl atau tumbuh 70% yoy dan US$ 7,7/mmbtu atau tumbuh 35% yoy. Di sisi lain, produksi minyak dan gas juga tumbuh 26% yoy menjadi 127 mboepd.
"Hal ini mendorong pendapatan minyak & gas lebih tinggi menjadi US$ 454 juta, tumbuh 64% yang mana mencapai 92% dari total pendapatan," jelasnya dalam riset, Kamis (16/6).
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Pilihan Saham untuk Perdagangan Rabu (29/6)
Ciptadana Sekuritas juga berpandangan prospek MEDC akan tetap positif ke depannya. Kami juga berekspektasi kontribusi pendapatan yang lebih kuat dari Amman Mineral karena peningkatan produksi Fase 7, menghasilkan peningkatan 93% yoy dalam produksi tembaga menjadi 93 Mlbs dan peningkatan 368% dalam produksi emas menjadi 169 k/oz di kuartal I 2022.
Amman juga mengembangkan fasilitas pembangkit listrik berbahan bakar gas dan solar PV untuk menggantikan unit berbahan bakar batubara dan diesel yang ada sebagai bagian dari transisinya ke sumber listrik yang lebih bersih.