Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan Senin (2/12). Terkerek tanda-tanda meningkatnya manufaktur di China, terlihat dari kenaikan permintaan bahan bakar.
Di samping itu, negara-negara pengekspor minyak (OPEC) mengisyaratkan melanjutkan penurunan produksi pada pertemuan pekan ini.
Baca Juga: Harga minyak menguat tipis jelang akhir pekan
Melansir Bloomberg, pukul 09.45 WIB, minyak Brent pengiriman Februari 2020 ke US$ 61,29 per barel atau naik 1,32% dari sesi sebelumnya.
Sedangkan, minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Januari 2020 ke US$ 56,09 per barel atau naik 1,67%.
Pada hari Jumat (29/11), minyak WTI turun 5,1% di tengah volume berkurang karena liburan Hari Thanksgiving minggu lalu sementara Brent jatuh 4,4%.
Harga jatuh di tengah kekhawatiran bahwa pembicaraan untuk mengakhiri perang perdagangan antara Amerika Serikat dan China, dua pengguna minyak terbesar dunia, akan terganggu oleh dukungan AS untuk para demonstran di Hong Kong.
Baca Juga: Harga minyak bertahan US$ 63, di tengah optimisme pembicaraan AS-China
Tetapi hari ini, minyak naik setelah aktivitas pabrik pada bulan November di China meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan karena meningkatnya permintaan domestik di tengah langkah-langkah stimulus pemerintah.
"Dengan harga terbuka, tetap didukung oleh aktivitas pabrik China yang tangguh dan mengejutkan dengan ekspektasi PMI ke depan," kata Stephen Innes, kepala analis pasar Asia di AxiTrader.
Baca Juga: Harga minyak merangkak naik di kisaran tertinggi sejak pertenghan September
Harga juga didukung setelah menteri perminyakan Irak mengatakan pada hari Minggu bahwa OPEC dan mitranya akan mempertimbangkan untuk memperdalam pengurangan produksi minyak yang ada sekitar 400.000 barel per hari (bph) menjadi 1,6 juta bph.
Para menteri OPEC akan bertemu di Wina pada 5 Desember dan kelompok OPEC + yang lebih luas akan bertemu pada 6 Desember untuk membuat keputusan tentang perjanjian saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News