kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Harga minyak disokong China


Jumat, 13 Oktober 2017 / 13:02 WIB
Harga minyak disokong China


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia rebound di pasar Asia. Permintaan dari China dan penurunan produksi minyak di Amerika Serikat mendukung harga komoditas energi itu.

Mengutip Bloomberg, minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Desember 2017 di Nymex naik 1,19% ke level US$ 51,54 sebarel pukul 13.50 WIB. Semalam, di pasar AS, minyak terkoreksi 1,4% ke posisi US$ 50,93 sebarel.

Ada indikasi pengetatan pasar di negeri Paman Sam. EIA mencatat, produksi minyak mentah turun 81.000 barel per hari (bpd) menjadi 9,48 juta bpd. Stok minyak AS dalam sepekan juga turun 2,8 juta barel menjadi 462,2 juta barel per 6 Oktober.

Di sisi lain, permintaan dari China masih kuat. Permintaan pada Januari-September rata-rata 8,5 juta bpd. Bahkan pada September lalu, angkanya sempat menembus di atas 9 juta bpd, menjadikan China negara importir minyak terbesar di dunia.

Bernstein Researcher menyatakan, berkat kesepakatan pemotongan produksi minyak OPEC, persediaan dan harga minyak menjadi terjaga. Menurutnya, OPEC harus melanjutkan aturan pemangkasan yang bakal berakhir pada Maret 2018 untuk mengurangi stok berlebih.

"Kami percaya bahwa penambahan waktu pemangkasan produksi hingga 2018 seharusnya dapat menyebabkan cadangan mencapai level normalisasi hingga akhir tahun 2018," kata Bernstein, kepada Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×