kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,28   10,97   1.21%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Brent Tembus US$ 120 per Barel Jelang Rapat Uni Eropa


Senin, 30 Mei 2022 / 13:35 WIB
Harga Minyak Brent Tembus US$ 120 per Barel Jelang Rapat Uni Eropa
ILUSTRASI. Harga minyak WTI melanjutkan kenaikan lima pekan berturut-turut.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak WTI kembali menyentuh level tertinggi di tahun ini. Senin (30/5) pukul 13.25 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2022 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 116,04 per barel.

Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini menguat 0,84% ketimbang posisi akhir pekan lalu. Harga minyak melanjutkan penguatan dalam lima pekan berturut-turut sejak akhir April.

Harga minyak Brent bahkan hari ini menembus US$ 120,17 per barel. Harga minyak kontrak Juli 2022 di ICE Futures ini menguat 0,62% ketimbang akhir pekan lalu dan juga mencapai level tertinggi sepanjang tahun 2022.

Baca Juga: Sebagian Beijing Masuk Kantor Lagi, Akhir Lockdown di Shanghai Kian Dekat

Para trader menunggu untuk melihat apakah Uni Eropa akan mencapai kesepakatan larangan impor minyak Rusia atas sanksi invasi ke Ukraina. Uni Eropa akan bertemu hari ini dan esok untuk membahas paket sanksi keenam terhadap Rusia.

"Jika kita melihat pergerakan harga baru-baru ini, tampaknya pasar telah memperhitungkan bahwa Uni Eropa dapat mencapai kesepakatan tentang beberapa bentuk pembatasan minyak mentah Rusia," kata Madhavi Mehta, analis riset komoditas di Kotak Securities kepada Reuters.

Mehta mengatakan, harga minyak akan naik lebih lanjut hanya jika itu adalah larangan total. "Setiap kesepakatan yang dipermudah atau yang mencakup pengecualian mungkin tidak memiliki banyak dampak positif," tambah dia.

Baca Juga: Kendati Tetap Dukung Ukraina, Uni Eropa Tak Kunjung Sepakati Paket Sanksi Keenam

Pemerintah Uni Eropa gagal menyepakati embargo minyak Rusia pada hari Minggu. Tetapi, Uni Eropa melanjutkan pembicaraan tentang kesepakatan untuk melarang pengiriman minyak Rusia melalui laut sambil mengizinkan pengiriman melalui pipa, menjelang KTT pada Senin sore, kata para pejabat.

Larangan lebih lanjut pada minyak Rusia akan memperketat pasar minyak mentah. Apalagi, permintaan bensin, solar, dan bahan bakar jet berpotensi meningkat menjelang puncak musim panas di AS dan Eropa.

OPEC+ yang akan bertemu pada Kamis ini berpotensi menolak seruan Barat untuk mempercepat peningkatan penambahan produksi minyak. OPEC+ berpeluang melanjutkan rencana penambahan produksi 432.000 barel per hari pada Juli.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Jelang Pertemuan Uni Eropa

Pasar minyak juga gelisah setelah Iran pada hari Jumat mengatakan angkatan lautnya telah menangkap dua kapal tanker minyak Yunani. Langkah ini sebagai pembalasan atas penyitaan minyak Iran oleh AS dari sebuah kapal tanker yang ditahan di lepas pantai Yunani.

"Ini meningkatkan momok gangguan lebih lanjut terhadap aliran minyak melalui Selat Hormuz, yang membawa sepertiga perdagangan dunia," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

Harga minyak juga didukung oleh penurunan dolar AS karena investor mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS yang agresif dan karena kekhawatiran mereda tentang resesi global. Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi importir yang memegang mata uang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×