kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak Brent dan WTI sama-sama lunglai


Rabu, 15 Februari 2017 / 14:04 WIB
Harga minyak Brent dan WTI sama-sama lunglai


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Harga minyak dunia melorot pada transaksi perdagangan Rabu (15/2). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 13.00 waktu Singapura, harga minyak Brent diperdagangkan di level US$ 55,62 per barel atau turun 35 sen atau 0,63% dari level penutupan kemarin.

Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 37 sen atau 0,73% di level US$ 52,83 per barel.

Penurunan harga minyak terjadi akibat kecemasan pelaku pasar bahwa produsen minyak yang tergabung dalam OPEC tidak akan mampu mempertahankan kesepakatan pemangkasan produksi minyak.

Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan produsen minyak lainnya -termasuk Rusia- pada Desember lalu sepakat untuk memangkas produksi minyak sebesar 1,8 juta barel per hari pada paruh pertama 2017.

BMI Research mengatakan bahwa berdasarkan estimasi rencana pemangkasan produksi oleh OPEC saja sebanyak 92,8%, produksi minyak akan turun 1,08 juta barel per hari.

Namun BMI mengingatkan, jika tingkat pemenuhan pemangkasan produksi minyak oleh Irak hanya sebesar 40%, hal itu bisa menyebabkan masalah hubungan solidaritas karena anggota yang lain akan memangkas produksi minyak melampaui target mereka pada semester pertama 2017.

Sementara itu, Bank Citi mengatakan, pihaknya menurunkan target harga minyak kuartal dua 2018 dan kuartal 4 2018 sebesar US$ 1 per barel.

"Target harga minyak Brent kami untuk kuartal II 2018 adalah US$ 63 per barel dan untuk kuartal 4 2018 adalah US$ 58 per barel, dengan harga rata-rata US$ 60 per barel," jelas Citi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×