kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak berbalik melemah, WTI masih di bawah US% 80 per barel di pagi ini


Rabu, 24 November 2021 / 09:58 WIB
Harga minyak berbalik melemah, WTI masih di bawah US% 80 per barel di pagi ini
ILUSTRASI. Setelah menguat 3% di sesi sebelumnya, harga minyak kompak melemah lagi di awal perdagangan hari ini (24/11)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah berbalik melemah di awal perdagangan hari ini. Koreksi terjadi karena rencana pelepasan terkoordinasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dari cadangan strategis meredakan kekhawatiran atas ketatnya pasokan global.

Di sisi lain, investor juga melakukan aksi ambil untuk dari reli sehari sebelumnya menjelang liburan Thanksgiving di pasar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (25/11).

Rabu (24/11) pukul 09.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2022 turun 0,2% ke US$ 78,38 per barel. Posisi ini berbalik dari kenaikan 2,3% yang terjadi pada hari sebelumnya.

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2021 turun 0,4%, menjadi US$ 81,99 per barel. Pada sesi sebelumnya, Brent naik 3,3%.

"Upaya terkoordinasi oleh negara-negara konsumen minyak untuk menurunkan harga minyak mentah mendorong penjualan baru," kata Kazuhiko Saito, Chief Analyst Fujitomi Securities Co Ltd.

Baca Juga: Harga minyak sukses ditutup naik 3% ke level tertinggi dalam sepekan

"Di balik penurunan itu juga aksi ambil untung jelang liburan AS," tambah Saito. Hal ini menambah kekhawatiran atas permintaan yang lebih lambat di Eropa di tengah kebangkitan pandemi Covid-19 juga membebani sentimen.

AS mengatakan pada hari Selasa akan melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis setelah berkoordinasi dengan China, India, Korea Selatan, Jepang dan Inggris. Hal tersebut dilakukan untuk mencoba mendinginkan harga setelah produsen OPEC+ berulang kali mengabaikan permintaan untuk lebih banyak minyak mentah.

Mengutip surat kabar Nikkei, Jepang akan mengadakan lelang untuk sekitar 4,2 juta barel minyak dari stok nasionalnya.

Menambah tekanan, stok minyak mentah dan bensin AS naik minggu lalu. Berdasarkan data American Petroleum Institute, persediaan sulingan turun.

Dari data yang sama, stok minyak mentah naik 2,3 juta barel untuk pekan yang berakhir 19 November. Realisasi ini berbanding terbalik dari ekspektasi analis dengan penurunan sekitar 500.000 barel.
Persediaan bensin naik sekitar 600.000 barel dan stok sulingan turun 1,5 juta barel, data American Petroleum Institute menunjukkan.

Namun, beberapa analis mengatakan efek pada harga dari rilis terkoordinasi kemungkinan akan berumur pendek setelah bertahun-tahun penurunan investasi dan pemulihan global yang kuat dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: IHSG menguat ke 6.687 pada awal perdagangan (24/11), asing borong BBCA, TLKM, BUMI

Rilis terkoordinasi dapat menambah sekitar 70 juta hingga 80 juta barel pasokan minyak mentah, lebih kecil dari lebih dari 100 juta barel yang telah ditentukan pasar, kata analis di Goldman Sachs.

"Ancaman lebih banyak pasokan dalam jangka pendek tentu menciptakan pasar minyak artifisial lebih longgar untuk periode 1 bulan-2 bulan ke depan," jelas Louise Dickson, Senior Oil Markets Analyst Rystad Energy, dalam laporannya.

"Namun, langkah (Presiden AS) Biden dan para pemimpin lainnya mungkin hanya mendorong masalah pasokan ke garis waktu, karena mengosongkan penyimpanan akan menambah tekanan pada stok minyak yang sudah rendah," tambahnya.

Selanjutnya: Samuel Sekuritas menurunkan rekomendasi saham Indocement (INTP), simak ulasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×