Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Badai Harvey yang menerjang kawasan negara bagian Texas akhir pekan lalu, tampaknya belum berdampak terhadap pergerakan harga minyak dunia. Meski insiden tersebut berpotensi mengangkat harga, tetapi komoditas energi sepertinya masih mengkhawatirkan realisasi pembatasan produksi oleh Organization of the Petroleum Exporting Countrie (OPEC).
Mengutip Bloomberg, Senin (28/8) pukul 13.30 WIB, harga minyak mentah WTI terkoreksi 0,4% ke level US$ 47,68 per barel dibanding akhir pekan lalu. Sedangkan, dibandingkan sepekan sebelumnya, harga minyak sudah turun sekitar 2,01%.
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoints Futures mengatakan, sejauh ini, ancaman berkurangnya pasokan minyak di AS pascabadai Harvey masih belum terlihat. Ia malah meragukan hal itu akan menjadi sentimen positif yang bisa mengangkat harga.
“Kalau pemerintah AS sudah menghitung dan merilis berapa besar kilang yang terkena badai Harvey kemungkinan itu baru bisa berpengaruh,” paparnya, Senin (28/8).
Namun, ia tetap meyakini peluang penguatan harga minyak WTI hanya akan terjadi sesaat. Kata Deddy, untuk sekarang pasar masih terfokus pembatasan produksi yang dilakukan oleh OPEC. Apalagi sejauh ini pasokan minyak dari negara-negara yang dikecualikan dalam kesepakatan OPEC tersebut juga kian bertambah.
“Mungkin baru terlihat pengaruhnya pada sesi Amerika nanti malam,” imbuhnya.
Dalam hitungan kasar, badai Harvey diperkirakan akan bisa menekan 22% produksi minyak mentah AS. Sejauh ini banjir yang melanda sepanjang pantai Texas telah menutup lebih dari 10% kapasitas pengolah minyak negeri Paman Sam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News