kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak acuan kembali turun, lonjakan kasus Covid-19 kembali menyeret harga


Jumat, 25 September 2020 / 13:54 WIB
Harga minyak acuan kembali turun, lonjakan kasus Covid-19 kembali menyeret harga
ILUSTRASI. Harga minyak melemah tipis


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah bergerak stabil dengan kecenderungan melemah pada perdagangan akhir pekan ini. Harga emas hitam ini pun berada di jalur untuk penurunan mingguan karena meningkatnya kekhawatiran tentang kebangkitan infeksi virus corona global dan pengaruhnya terhadap permintaan bahan bakar.

Di saat yang sama, pasasr juga dipusingkan dengan rencana kembalinya ekspor dari Libya. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menambah banjir pasokan di saat permintaan melemah.

Jumat (25/9) pukul 13.40 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman November 2020 turun 3 sen menjadi US$ 41,91 per barel. 

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontak pengiriman November 2020 juga melemah 6 sen menjadi $ 40,25 per barel.

Baca Juga: Lepas tengah hari, harga emas spot turun ke level US$ 1.866 per ons troi

Kini Brent menuju penurunan sekitar 3% pada minggu ini dengan minyak mentah AS di jalur penurunan sekitar 2%. Kedua tolok ukur juga menuju penurunan bulanan, yang akan menjadi yang pertama untuk Brent dalam enam bulan.

"Pada dasarnya, tidak ada yang berubah pada sisi penawaran dari persamaan yang membebani harga minyak dalam gambaran yang lebih besar," kata Jeffrey Halley, Senior Market Analyst OANDA.

Sebuah kapal tanker minyak sedang memuat kargo pada Kamis dari salah satu dari tiga terminal Libya yang dibuka kembali dalam beberapa hari terakhir dan lebih banyak kargo diperkirakan akan diangkat dalam beberapa hari mendatang.

Di Amerika Serikat, yang memiliki jumlah kematian tertinggi akibat pandemi virus corona dan merupakan konsumen minyak terbesar di dunia, klaim pengangguran secara tak terduga meningkat pekan lalu yang menunjukkan pemulihan ekonomi sedang gagal dan menekan permintaan bahan bakar.

Permintaan bahan bakar AS tetap lesu karena pandemi membatasi perjalanan. Rata-rata empat minggu permintaan bensin pekan lalu adalah 9% di bawah tahun sebelumnya, data pemerintah menunjukkan pada hari Rabu.

Di bagian lain dunia, peningkatan infeksi virus corona setiap hari mencapai rekor dan pembatasan baru diberlakukan yang kemungkinan akan membatasi perjalanan dan permintaan bahan bakar.

Baca Juga: Harga minyak acuan berbalik menguat, lonjakan kasus corona masih membayangi

Di India, produksi penyulingan minyak mentah pada Agustus turun 26,4% dari tahun lalu, terbesar dalam empat bulan, karena permintaan bahan bakar menyusut karena melonjaknya kasus virus corona menghambat aktivitas industri dan transportasi.

"Harga minyak mentah akan mengalami kesulitan rally, secara struktural, kecuali jika margin penyulingan memimpin jalan yang lebih tinggi," kata RBC Capital Markets dalam sebuah catatan.

Selanjutnya: Harga minyak menuju pelemahan bulanan pertama untuk Brent walau menguat pada hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×