Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membaiknya harga batubara membuat PT Bukit Asam Tbk (PTBA) lebih optimistis menghadapi tahun 2021. Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Apollonius Andwie mengatakan, pihaknya meyakini harga emas hitam tersebut akan terus meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi secara global.
Dia menyebut, permintaan batubara tahun ini juga mengalami pemulihan. Hal ini terlihat dari daya serap batubara yang semakin meningkat dari akhir tahun 2020, baik permintaan domestik maupun ekspor.
Emiten pelat merah ini memproyeksikan peningkatan tersebut akan terus terjadi seiring dengan pemulihan kondisi pasca pandemi.
Terkait volume produksi, Apollonius menyebut tentu akan terjadi peningkatan produksi seiring dengan meningkatnya permintaan. Meski demikian, dia belum bisa menyampaikan ihwal angka pasti produksi untuk tahun ini.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten batubara di tengah penguatan harga komoditas
Sebagai gambaran, tahun lalu PTBA mematok target produksi sebanyak 25,1 juta ton, yang merupakan target produksi yang telah disesuaikan. Per kuartal ketiga 2020, volume produksi PTBA berada di angka 19,4 juta ton, turun 10,1% dibanding dengan realisasi produksi di triwulan ketiga 2019 yang mencapai 21,6 juta ton.
Sementara PTBA melaporkan volume penjualan sebesar 18,6 juta ton hingga kuartal ketiga 2020, yang menurun 9,7% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai 20,6 juta ton.
Lebih lanjut, Apollo memastikan sejumlah proyek strategis PTBA seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 dan gasifikasi batubara masih terus berjalan. Adapun persiapan konstruksi proyek yang mentransformasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) ini akan dimulai pada awal tahun 2021 dan ditargetkan pabriknya akan beroperasi pada triwulan kedua tahun 2024.
“Program pemanfaatan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah batubara ini tentunya bisa memberikan sejumlah manfaat dan dampak positif bagi Indonesia,” ujar Apollonius saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/1).
Pembangunan pabrik gasifikasi misalnya, akan memanfaatkan cadangan batubara kalori rendah milik Bukit Asam yang berpotensi tidak dapat dijual sebanyak 180 juta ton selama 30 tahun ke depan.
Selanjutnya: Produksi batubara tembus 557,54 juta ton tahun lalu, bagaimana prospek di 2021?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News