kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga komoditas energi masih kurang energi


Senin, 29 April 2013 / 08:27 WIB
Harga komoditas energi masih kurang energi
ILUSTRASI. proyeksi rupiah hari ini (17/11)


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga beberapa komoditas energi tergerus. Perlambatan ekonomi dunia yang membuat permintaan melemah hingga persediaan menumpuk menjadi penyebab utama. Minyak mentah dan batubara merupakan komoditas energi utama yang merana sepanjang bulan ini. Berikut review dan prospek harga sejumlah komoditas energi:

Minyak

Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2013 di Bursa Nymex, Jumat (26/4), turun 0,46% menjadi US$ 93,00 per barel dibandingkan sehari sebelumnya. Dibanding harga di akhir Maret, minyak telah terkoreksi sebesar 4,59%.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, beberapa sentimen negatif seperti kinerja industri manufaktur Amerika Serikat (AS) dan China menjadi penyebabnya. Selain itu, adanya pemangkasan proyeksi permintaan minyak global juga semakin menekan pergerakn harga komoditas itu.

Pada bulan Mei nanti, pergerakan harga minyak akan dipengaruhi oleh hasil debat anggaran di AS antara Presiden Obama dengan Kongres. Sebelum rapat berlangsung, para pelaku pasar diperkirakan akan cenderung mengambil posisi wait and see.

Di lain sisi, pertumbuhan ekonomi global, terutama China masih akan berjalan lambat. Perekonomian China bakal sulit kembali pulih selama ekonomi di zona Eropa masih mengalami kontraksi. “Tapi, jika The Fed meneruskan stimulus moneter di AS, kejatuhan harga bisa tertahan,” kata Albertus. Ia memprediksi, harga minyak bulan depan akan melemah di US$ 85,00 – US$ 96,00 per barel.

Batubara

Harga batubara untuk pengiriman Juni 2013 di Bursa ICE Eropa, Jumat (26/4), turun 0,41% menjadi US$ 85,85 per metrik ton, dibandingkan sehari sebelumnya. Dibanding akhir Maret, harga batubara terpangkas sebesar 1,04%.

Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri mengatakan, masalah utama batubara sampai saat ini adalah kelebihan permintaan di pasar. Ini akibat perlambatan ekonomi di China sebagai salah satu konsumen utama batubara dunia.

Semakin populernya sumber energi alternatif, seperti gas alam juga menjadi penyebab tertekannya harga batubara. AS selaku salah satu produsen batubara bahkan sudah mulai mengurangi penggunaan batubara sebagai sumber energi.

Pergerakan harga batubara masih akan menurun hingga bulan depan. Musim dingin yang akan segera berakhir akan mengurangi permintaan batubara, selain masalah perlambatan industri secara global. Kiswoyo memprediksi, harga batubara akan tertekan di kisaran US$ 80,00 – US$ 90,00 per metrik ton hingga bulan depan.

Gas Alam

Pergerakan harga komoditas ini lebih stabil ketimbang minyak dan batubara. Harga gas alam untuk kontrak pengiriman Juni 2013, Jumat (26/4), naik 0,54% menjadi US$ 4,223 per juta kaki kubik (mmbtu) dibandingkan sehari sebelumnya. Dibandingkan harga di akhir Maret, harga gas alam naik sebesar 3,86%.

Ibrahim, analis senior Harvest International Futures mengatakan, kenaikan harga gas alam disebabkan cuaca dingin berkepanjangan di AS dan Eropa Utara. Ini menyebabkan permintaan gas alam masih tetap tinggi.    

Di bulan Mei, Ibrahim memperkirakan, harga gas alam akan mengalami penurunan, seiring mulai masuk musim semi. Prediksi Ibrahim, harga gas alam akan berada di kisaran US$ 3,857 – US$ 4,292 per mmbtu .   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×