Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Harga gas alam menguat menjelang musim dingin di Amerika Serikat (AS). Suhu udara diperkirakan lebih rendah dari biasanya di wilayah timur dan tengah AS. Kondisi ini memicu naiknya permintaan gas alam.
Di Bursa Nymex sampai dengan Rabu (06/11) pukul 16.27 WIB, harga gas alam untuk pengiriman Desember 2013 menguat 0,23% menjadi US$ 3,46 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.
Menurut MDA Weather Services di Gaithersburg, Maryland, temperatur udara di AS diperkirakan lebih rendah dibandingkan kondisi normal hingga 9 November dan mulai menghangat pekan depan.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, harga gas alam sangat didorong oleh kondisi cuaca yang semakin dingin di AS menjelang akhir tahun. Permintaan naik juga diperngaruhi oleh adanya aksi market hunting setelah sebelumnya gas alam mengalami kejatuhan harga dalam dua pekan terakhir.
Zulfirman memprediksi, harga gas alam masih akan bergerak datar hingga pekan depan. Pasar masih menunggu data ekonomi Eropa dan AS, termasuk data cadangan dan outlook permintaan gas alam yang dirilis, hari ini.
Harga gas alam akan bergerak mendatar dipicu oleh buruknya pertumbuhan ekonomi AS dan China. Buruknya data perekonomian dari AS dan China yang merupakan dua negara pengguna terbesar gas alam akan berpengaruh pada permintaan. "Secara global permintaan gas alam negatif, tapi pada musim dingin permintaan energi bisa menopang kenaikan," ujar Firman.
Toh begitu, ia menambahkan, ada potensi naik terbatas untuk harga gas alam. Zulfirman memprediksi, harga gas alam akan berada di US$ 3,35 – US$ 3,65 per mmbtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News