kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Harga gas alam masih lemas


Kamis, 18 Desember 2014 / 10:10 WIB
Harga gas alam masih lemas
ILUSTRASI. PPATK Waspadai Uang Elektronik dan Isi Token Listrik Jadi Serangan Fajar di Pemilu 2024. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga gas alam masih sulit bangkit. Meski sempat naik, trennya masih bearish. Stok gas yang tinggi dan murahnya harga minyak mentah menjegal laju harga gas alam.

Mengutip Bloomberg, Rabu (17/12), harga gas alam pengiriman Januari 2015 di New York Merchantile Exchange naik 0,33% menjadi US$ 3,63 per million british thermal units (MMBtu). Tapi dalam sepekan harga gas sudah turun 4,6%.

Analis dan Direktur Equilibrium Komoditi Berjangka, Ibrahim menilai, rebound yang terjadi bersifat teknikal. Pasalnya, harga gas sudah jeblok. Pada 8 Desember lalu, harganya sempat terpuruk di US$ 3,59 per MMBtu. Ini terendah sejak tahun 2008.

Gas alam terimbas jebloknya harga minyak mentah. Harga di West Texas Intermediate (WTI) sudah jatuh keĀ  US$ 55 per barel. "Karena harga minyak murah, pelaku pasar lebih memilih minyak. Selama ini, gas dicari sebagai pengganti lantaran harga minyak mahal," jelasnya.

Di sisi lain, stok gas di Amerika Serikat masih cukup tinggi, karena permintaan bulan Desember tak sebesar tahun sebelumnya. MDA Weather Services meramal, cuaca di wilayah Amerika hingga 25 Desember lebih hangat dari biasanya. Artinya penggunaan gas untuk bahan bakar pemanas ruangan lebih rendah.

Stok gas per pekan lalu turun 65 miliar kaki kubik. Padahal, rata-rata penurunan dalam lima tahun terakhir mencapai 157 miliar kaki kubik. "Produksi masih besar, sehingga stok tetap tinggi," kata Phil Flynn, analis senior pasar Price Futures Group kepada Bloomberg.

Selain itu Ibrahim bilang, penguatan dollar AS kian menekan harga komoditas, termasuk gas alam. Maka, tren harga gas diduga masih bearish hingga akhir tahun ini.

Secara teknikal, stochastic di level 70% negatif dan MACD di level 60% negatif. Ini indikasi turun. Sementara, RSI masih wait and see. Prediksinya, hingga akhir pekan ini, harga gas bergerak antara US$ 3,50- US$ 3,66 per MMBtu. Adapun, hingga akhir tahun, gas akan menuju US$ 3,5 per MMBtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×