kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Turun lebih 1%, Dipicu Nada Hawkish The Fed Menguatkan Dolar


Jumat, 28 Januari 2022 / 06:02 WIB
Harga Emas Turun lebih 1%, Dipicu Nada Hawkish The Fed Menguatkan Dolar
ILUSTRASI. Emas batangan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun lebih dari 1% ke level terendah lebih dari dua minggu pada hari Kamis (27/1). Dolar menguat setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat memicu kasus kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Maret.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 1,3% pada US$1.794.30 per ons troi pada 14:04 EST, setelah mencapai level terendah US$1.790.20. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 2% menjadi US$1.793,10.

Penurunan harga emas merupakan kelanjutan dari aksi jual hari Rabu karena pasar mencerna lebih lanjut komentar Ketua Fed Jerome Powell tentang kenaikan suku bunga, kata Philip Streible, kepala analis pasar Blue Line Futures di Chicago.

Pertumbuhan ekonomi AS meningkat pada kuartal keempat untuk mencatat kinerja terbaiknya dalam hampir empat dekade pada tahun 2021.

Baca Juga: The Fed Lebih Hawkish, Pasar Semakin Terimbas

Lebih lanjut merusak daya tarik emas safe-haven bagi pembeli luar negeri, dolar melonjak ke level tertinggi sejak Juli 2020.

Harga emas akan melayang lebih rendah pada tahun 2022 dan 2023 karena bank sentral menaikkan suku bunga, mengangkat imbal hasil obligasi dan membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik, menurut jajak pendapat Reuters.

Bullion telah turun lebih dari 3% sejak mencapai harga tertinggi dalam 10 minggu pada hari Selasa di belakang pembelian safe-haven yang didorong oleh ketegangan Rusia-Ukraina.

"Setiap rebound yang tidak didukung oleh para pencari safe-haven dengan demikian akan mengalami resistensi cepat atau lambat selama ekonomi dalam mode pemulihan," tulis analis Julius Baer, ​​Carsten Menke dalam sebuah catatan.

Menke menambahkan bahwa dia tidak melihat pergerakan berbasis luas ke emas dari para pencari safe-haven melainkan beberapa pembelian selektif yang akan tetap terjadi selama latar belakang ekonomi tidak memburuk secara tajam.

Di tempat lain, harga perak spot turun 3,3% menjadi US$22,71 per ons troi dan ditetapkan untuk penurunan satu hari terbesar sejak akhir September.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 Berakhir di Zona Merah Karena Volatilitas Berlanjut

Platinum turun 0,9% menjadi US$1.022,15 per ons troi dan paladium naik untuk sesi kedelapan berturut-turut, naik 1,9% menjadi US$2.372,20.

Sebuah survei Reuters menunjukkan bahwa harga paladium diperkirakan akan turun secara bertahap karena pembuat mobil beralih menggunakan platinum dalam autocatalysts untuk memangkas biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×