Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melanjutkan penurunan pada hari Selasa (26/11), mencapai level terendah dalam lebih dari satu minggu. Harga emas tertekan oleh lonjakan dolar Amerika Serikat (AS) dan meredanya permintaan aset safe haven setelah laporan kemungkinan gencatan senjata Lebanon-Israel.
Selasa (26/11) pukul 15.45 WIB, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$ 2.614,56 per ons troi setelah mencapai level terendah sejak 18 November di awal sesi. Harga emas berjangka AS turun tipis 0,1% menjadi US$ 2.614,80 per ons troi.
Harga logam mulia turun 3,2% pada hari Senin, penurunan satu hari terdalam dalam lebih dari lima bulan. Harga emas ambruk di tengah berita bahwa Israel tampaknya akan menyetujui rencana AS untuk gencatan senjata dengan Hizbullah yang didukung Iran.
Tekanan harga emas lebih lanjut beradal dari pencalonan Scott Bessent sebagai menteri keuangan AS oleh Donald Trump. Sementara itu, Rusia mengatakan telah mencatat bahwa lingkaran Trump berbicara tentang rencana perdamaian potensial untuk Ukraina.
Baca Juga: Sebulan Turun 2,28%, Harga Emas Antam Naik Hari Ini Longsor (26 November 2024)
"Hal ini telah mengurangi premi risiko geopolitik, yang menyebabkan penurunan harga emas," kata Soni Kumari, seorang ahli strategi komoditas di ANZ. Dia menambahkan bahwa dolar AS yang lebih kuat juga membebani selera investor terhadap emas.
Dolar naik sebesar 0,3%, setelah presiden terpilih AS Donald Trump berjanji mengenakan tarif terhadap Meksiko, Kanada, dan China, yang mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.
"Jadi sekarang fokus akan beralih kembali ke apa yang akan dilakukan Fed dalam pertemuan Desember," kata Kumari.
Baca Juga: Harga Emas Tertekan Berita Penggantian Menkeu AS dan Gencatan Sejata Timur Tengah
Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari, yang biasanya berada di ujung spektrum kebijakan bank sentral AS yang agresif, mengatakan ia terbuka untuk memangkas suku bunga lagi bulan depan.
Para pedagang juga akan mencermati data kepercayaan konsumen AS dan risalah dari pertemuan Fed pada bulan November nanti.
"Saya memperkirakan emas akan diperdagangkan dalam kisaran sempit dalam jangka pendek, dengan sedikit kenaikan," kata Matt Simpson, analis senior di City Index.
Harga perak spot turun 0,1% menjadi US$ 2.614,80 per ons, platinum turun 1,1% menjadi US$ 928,40, dan paladium turun 0,2% menjadi US$ 971,10.
Selanjutnya: Bank BJB (BJBR) Terbitkan Surat Berharga Perpetual Rupiah Pertama di Indonesia
Menarik Dibaca: Muncul Memar? Ini 5 Efek Kekurangan Vitamin C pada Kulit yang Harus Anda Tahu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News