kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas turun, Bumi Resurces Minerals (BRMS) yakin profit margin tetap baik


Selasa, 22 Juni 2021 / 22:12 WIB
Harga emas turun, Bumi Resurces Minerals (BRMS) yakin profit margin tetap baik
ILUSTRASI. pertambangan mineral Bumi Resources Minerals BRMs


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) nilai masih akan memiliki profit margin yang baik kendati ada tren penurunan harga emas dan adanya wacana kenaikan tarif PPN menjadi 12%.

Direktur & Investor Relations PT Bumi Resources Minerals Tbk Herwin Hidayat menyebutkan pihaknya masih melihat kepastian implementasi wacana pemberlakukan PPN 12% oleh pemerintah. Sebab, jika direalisasikan ia menilai dampaknya tidak hanya akan ke BRMS saja.

Kendati begitu, perusahaan tidak terlalu khawatir mengingat saat ini harga emas berada di atas US$ 1.700 per oz. Di sisi lain, biaya tunai produksi (cash cost) berkisar US$ 800 per oz - US$ 1.000 per oz. "Maka kami masih akan memiliki profit margin yang cukup baik," ujarnya, Selasa (22/6).

Terkait prospek harga emas mengalami penurunan, ia menjabarkan berdasarkan pada hasil beberapa riset analis, tren harga emas untuk 6 bulan-12 bulan ke depan harga terendah tidak kurang dari US$ 1.600 per oz. Kemudian untuk 12-24 bulan ke depan banyak yang menggunakan US$ 1.500 per oz.

"Artinya, mengingat cash cost kami rata-rata US$ 900 per oz walaupun harga emas jatuh di US$ 1.500 kami masih akan memiliki margin yang baik," tegasnya.

Baca Juga: Kabar Grup Salim masuk ke Bumi Resources Minerals (BRMS), ini tanggapan manajemen

Di sisi lain, ia menyebut saat ini harga tembaga sedang naik tinggi sehingga bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga tembaga untuk mendongkrak kinerja. 

Hanya saja, saat ini pihaknya masih wait and see jika ada penambang tembaga lain yang bisa membangun smelter pemurnian tembaga.

Menurutnya, pembangunan fasilitas pemurnian tembaga lebih mahal dibandingkan membangun fasilitas pengolahan bijih emas. Karenanya, saat ini perusahaan menyiapkan dua strategi.

Pertama, menunggu pemain tembaga yang lebih besar yang akan membangun fasilitas smelter sehingga pihaknya bisa suplai cukup dalam bentuk konsentrat. 

Kedua, mengembangkan prospek emas itu sendiri karena telah memiliki pengalaman dengan memiliki satu pabrik emas di Palu dengan kapasitas 500 ton per hari.

Selanjutnya: Bumi Resources Minerals (BRMS) sukses gelar vaksin gotong royong batch pertama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×