kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Turun 2% dan Paladium Anjlok 15% Karena Kekhawatiran Pasokan Rusia Surut


Selasa, 15 Maret 2022 / 06:10 WIB
Harga Emas Turun 2% dan Paladium Anjlok 15% Karena Kekhawatiran Pasokan Rusia Surut


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kemajuan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina membuat harga emas ambles 2% di awal pekan. Di sisi lain, harga paladium pun merosot 15% setelah sempat reli ke level tertinggi sepanjang masanya akibat perang tersebut.

Senin (14/3), harga emas spot turun 1,9% ke US$ 1.950,88 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2022 ditutup melemah 1,2% menjadi US$ 1.960,80 per ons troi.

"Ada beberapa perkembangan yang berpotensi positif di medan perang Rusia-Ukraina dan itu telah menopang pasar ekuitas dan merusak pasar komoditas logam mulia," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dalam sebuah catatan yang dikutip dari Reuters.

Juga menekan emas yang tidak memberikan imbal hasil tertekan setelah imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun melonjak, karena Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada minggu ini.

Meskipun suasana risk-on di pasar, "Saya tidak akan menyebut ini (reli baru-baru ini) puncak emas dulu, karena situasi (Ukraina) ini masih tidak pasti. Ini sangat cair," ujar analis Julius Baer, ​​Carsten Menke.

Baca Juga: Wall Street Koreksi, Nasdaq Anjlok 2% Terseret Aksi Jual Saham Teknologi

Sementara itu, harga paladium spot, yang digunakan pada knalpot mesin mobil untuk mengurangi emisi, ditutup anjlok 15,13% menjadi US$ 2.382,94 per ons troi. Ini jadi penurunan persentase harian terbesar dalam dua tahun.

Sedangkan harga platinum turun 4,4% setelah ditutup di level US$ 1.034,57 per ons troi.

Pemegang saham terbesar raksasa pertambangan Rusia Nornickel mengatakan kepada TV RBC Rusia bahwa kelompok tersebut berhasil mengamankan rute alternatif untuk pengiriman paladium meskipun ada masalah logistik.

"Ada pergeseran ekspektasi yang tiba-tiba bahwa mungkin tidak ada banyak gangguan dengan ekspor dan bahwa kita bisa mulai melihat beberapa kehancuran permintaan untuk sektor chip dan produsen mobil," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Ekspektasi bahwa puncak paladium mungkin telah berlalu juga dapat mendorong "penjualan berlebihan" ini, dengan harga kemungkinan akan tetap bergejolak dalam jangka pendek, tambah Moya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×