Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun lebih dari 1% pada hari Senin (25/4), ke level terendah empat minggu. Prospek kebijakan pengetatan agresif oleh Federal Reserve dan dolar yang lebih kuat merusak daya tarik logam mulia.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 1% menjadi US$1.909,61 per ons troi pada 1127 GMT, sebelumnya mencapai level terendah sejak 29 Maret di US$1,904,40.
Sedangkan, harga emas berjangka AS turun 1,3% pada US$1.908,90. "Tampaknya kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga telah menguasai akhir-akhir ini," kata analis Julius Baer, Carsten Menke.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Hari Ini 25 April, Simak Daftarnya!
Dengan ekspektasi kenaikan suku bunga setengah poin persentase pada pertemuan The Fed Mei, para pedagang pada hari Jumat bertaruh bahwa bank sentral AS akan menjadi lebih besar di bulan-bulan berikutnya untuk menjinakkan tingginya inflasi.
Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS dan imbal hasil yang lebih tinggi, meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun, ini dilihat sebagai penyimpan nilai yang aman selama krisis ekonomi dan politik. "Kami memiliki target tiga bulan pada US$ 1.850," katanya.
Menke menambahkan, "kami berpendapat bahwa emas agak mahal sebagai aset safe haven." "Kami akan berpikir bahwa tekanan inflasi akan mereda dan itu akan menghilangkan beberapa permintaan safe haven yang telah kita lihat untuk emas."
Saingan safe haven, dolar naik ke level yang terakhir terlihat pada Maret 2020, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Cek Harga Emas Siang Ini di Pegadaian, Senin 25 April 2022
Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan pembatasan mobilitas di China juga membebani permintaan fisik untuk emas, sementara sentimen risk-off menyeret paladium.
Paladium turun 3,4% menjadi US$2.293,33 per ons troi, platinum turun 2% menjadi US$911,69 setelah menyentuh level terendah sejak Desember 2021. Perak turun 2,2% menjadi US$23,60 per ons troi, setelah sebelumnya mencapai palung lebih dari dua bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
