Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada hari Jumat (17/6). Dolar AS dan imbal hasil US Treasury pulih setelah meredup pada sesi sebelumnya dan menempatkan emas pada jalur penurunan mingguan terbesar dalam sebulan.
Harga emas spot turun 0,6% pada US$1.845,89 per ons troi pada 0104 GMT. Sedangkan, harga emas berjangka AS datar di US$1.849,20.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun menguat setelah penurunan tajam pada hari Kamis, membebani permintaan untuk emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks dolar juga naik, membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback menjadi kurang menarik.
Pasas saham global jatuh lagi pada hari Kamis, setelah serangkaian kenaikan suku bunga dari bank sentral global menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa pengetatan kebijakan yang agresif dapat menyeret ekonomi ke dalam resesi.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Menjadi Rp 999.000 Per Gram Pada Hari Ini (17/6)
Harga emas telah jatuh sekitar 1,3% dalam minggu yang bergejolak, dan yang terburuk sejak pertengahan Mei, setelah memulainya di dekat puncak satu bulan sebelum mencapai level terendah empat minggu pada hari Selasa.
Federal Reserve AS mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994 pada hari Rabu, karena berusaha mengendalikan inflasi yang melonjak. Kenaikan suku bunga di Amerika Serikat meningkatkan biaya peluang memegang emas.
Bank of Japan kemungkinan akan mempertahankan suku bunga ultra-rendah dalam pertemuan kebijakannya di kemudian hari dan menekankan tekadnya untuk mendukung ekonomi yang rapuh dengan stimulus besar-besaran, sebuah langkah yang selanjutnya dapat melemahkan yen dengan menyoroti perbedaan kebijakan dengan seluruh dunia.
Di tempat lain, harga perak spot turun 0,9% menjadi US$21,73 per ons troi dan turun sekitar 0,7% minggu ini.
Harga platinum turun 0,9% menjadi US$942.44, dan telah turun sekitar 3,2% untuk minggu ini. Harga palladium naik 0,2% menjadi $1,869,24, tetapi masih mengalami penurunan mingguan ketiga berturut-turut, setelah kehilangan sekitar 2,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
