Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas kembali menguat setelah mendapat sokongan dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Kini para pelaku pasar juga menanti hasil pemungutan suara di Senat AS tentang peningkatan bantuan pandemi Covid-19.
Selasa (29/12) pukul 10.45 WIB, harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 1.877,96 per ons troi. Pada sesi sebelumnya, harga emas ditutup sedikit lebih rendah walau sempat menguat 1,3%.
Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2021 turun 0,1% menjadi US$ 1.879,40 per ons troi.
Keperkasaan emas datang setelah the greenback melemah 0,2% terhadap sekeranjang mata uang utama. Ini memperkuat daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga emas Antam anjlok Rp 10.000 jadi Rp 967.000 per gram pada hari ini (29/12)
"Sementara dolar yang lebih lemah telah mendukung emas, namun komoditas logam mulia ini akan kesulitan menemukan narasi pendukung yang diberikan setelah banyak kabar baik dari kesepakatan Brexit dan potensi pembelian dolar saat harga murah dapat menghambat penguatan emas," kata ahli strategi mata uang DailyFX Ilya Spivak.
"Emas bisa berada di bawah tekanan lebih karena Federal Reserve hanya memiliki sedikit ruang untuk kembali memangkas suku bunga lebih lanjut dan ada potensi tentang pengurangan pelonggaran kuantitatif jika prospek pemulihan ekonomi membaik tahun depan."
Investor sekarang menunggu pemungutan suara Senat AS setelah Presiden Donald Trump meminta untuk menaikkan cek bantuan Covid-19 menjadi US$ 2.000, setelah itu
disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Selama ini emas, yang dianggap sebagai aset pelindung nilai terhadap inflasi, telah memperoleh dukungan dari banjir stimulus yang dilakukan hampir semua negara untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19. Tak heran jika akhirnya emas telah menguat lebih dari 24% pada tahun ini.
Selanjutnya: Dolar AS kembali melemah, emas spot menguat 0,5% ke US$ 1.880 per ons troi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News