Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas merangkak lebih tinggi pada hari Senin (22/2), setelah meredup ke level terendah lebih dari tujuh bulan di sesi sebelumnya. Dukungan dari dolar yang lebih lemah menutupi tekanan dari penguatan imbal hasil Treasury.
Melansir Reuters pukul 10.48 WIB, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 1.783,56 per ons troi pada 0304 GMT, setelah menyentuh level terendah sejak 2 Juli di US$ 1.759,29 pada hari Jumat. Sementara, harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$ 1.784,40.
"Penurunan dolar membantu meniadakan kenaikan imbal hasil Treasury," kata Howie Lee, ekonom di OCBC Bank.
"Emas berada di tempat yang aneh ... sementara jelas ada kebutuhan untuk lindung nilai inflasi, penguatan sentimen risiko telah menekan emas."
Dolar melemah terhadap saingannya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, tetapi patokan imbal hasil Treasury AS mencapai level tertinggi hampir satu tahun, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Harga emas Antam Rp 930.000 per gram pada Senin (22/2)
Terlepas dari paket stimulus Covid-19 AS senilai US$ 1,9 triliun yang diperkirakan akan disahkan pada akhir minggu, para pelaku pasar menunggu kesaksian Gubernur Federal Reserve Jerome Powell tentang Laporan Moneter Setengah tahunan kepada Kongres mulai Selasa.
"Kenaikan imbal hasil akan menjadi hambatan utama bagi emas untuk saat ini, tetapi jika Powell mengisyaratkan adanya sikap dovish atau menyiratkan bahwa imbal hasil saat ini terlalu tinggi untuk pemulihan ekonomi yang berkelanjutan ... maka kita dapat melihat emas memulai reli lagi," Lee kata.
Bitcoin mencapai rekor tertinggi pada hari Minggu, setelah skala kapitalisasi pasar US$ 1 triliun pada hari Jumat.
Di tempat lain, harga perak naik 1,1% menjadi US$ 27,06 per ons troi, platinum naik 0,8% menjadi US$ 1.283,82. Palladium naik 1% menjadi US$ 2.400,93, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan di US$ 2.431,50.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News