Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga emas melemah pada awal perdagangan hari ini, karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat menyusul sinyal dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut guna menjinakkan inflasi yang tinggi.
Senin (29/8) pukul 08.15 WIB, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$ 1.732,17 per ons troi. Pada sesi sebelumnya, emas spot jatuh 1,2%.
Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2022 turun 0,3% ke US$ 1.745,3 per ons troi.
Koreksi emas datang setelah indeks dolar bertahan dekat level tertinggi dalam dua dekade di 109,29 yang disentuh bulan lalu. Ini membuat emas batangan mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Menjadi Rp 962.000 Per Gram Pada Hari Ini (29/8)
Dalam pidato di Jackson Hole, Powell memperingatkan bahwa AS menuju periode menyakitkan dari pertumbuhan ekonomi yang lambat dan kemungkinan meningkatnya pengangguran karena The Fed menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi yang tinggi.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan, sambil meningkatkan dolar AS.
Bank sentral di seluruh dunia berisiko kehilangan kepercayaan publik dan sekarang harus bertindak tegas untuk memerangi inflasi, bahkan jika itu menyeret ekonomi ke dalam resesi, kata anggota dewan European Central Bank (ECB) Isabel Schnabel mengatakan pada hari Sabtu di simposium Jackson Hole.
Di saat yang sama, harga perak turun 1% menjadi US$ 18,69 per ons troi. Sejalan, harga platinum tergelincir 1% menjadi US$ 855,27 dan harga paladium cenderung datar di US$ 2.110,19 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News