Reporter: Anna Marie Happy, Choirunnisak Fauziati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Harga emas batangan membuntuti tren penguatan logam berharga di pasar dunia. Banderol harga logam mulia, Senin (3/9), seharga Rp 561.000 per gram. Emas lantakan seberat 1 gram di Logam Mulia itu naik 1,81% dibanding harga di hari sebelumnya. Harga di atas
Rp 560.000 itu, terakhir terjadi pada 5 Maret 2012.
Pernyataan Ben Bernanke, Pimpinan The Federal Reserves, untuk menyiapkan langkah yang mendukung pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS), menuai respon positif dari pasar. Meski, Bernanke tidak tegas menyebut tentang adanya quantitative easing ketiga (QE3).
Head of Analyst Askap Futures, Suluh Wicaksono, mengatakan, kenaikan harga emas batangan hingga mencapai Rp 10.000 cukup fantastis. Selain kenaikan harga emas global, kurs rupiah yang melemah ikut andil mengerek harga emas Antam.
Sepekan ini, Suluh memprediksi, harga emas dunia akan menyentuh US$ 1.700 per ons troi. Dengan asumsi kurs adalah Rp 9.585 per dollar AS, maka harga emas Antam bisa mencapai Rp 564.000 per gram. Hingga akhir September, ia memprediksi harga emas dunia bisa mencapai US$ 1.715 per ons troi. "Di level tersebut, harga emas batangan bisa Rp 568.500 per gram," kata dia.
Namun, Zulfirman Basir, Analis Monex Investindo Futures, menilai, penguatan harga emas cuma bertahan sementara. Krisis utang Eropa akan menahan laju penguatan emas. Apalagi, data manufaktur terbaru China, Juli lalu, mempertegas ekonomi negara itu, tengah kontraksi.
Zulfirman memproyeksikan, harga emas dunia berpotensi terkoreksi cukup dalam, pada pertengahan bulan ini. Data ekonomi dari AS, Eropa dan Asia masih menjadi penyebab. "Pada saat itu bisa menjadi peluang untuk membeli emas," ujar Zulfirman.
Secara historis, menurut Suluh, pada bulan September hingga Desember, harga emas akan cenderung menguat. Ia memprediksi, harga emas batangan bisa naik mencapai Rp 580.000 per gram hingga akhir tahun.
Menurut Ibrahim, Senior Analis Harvest International Futures, meski tidak melaju kencang, namun penguatan emas akan awet. Dalam hitungan Ibrahim, di akhir tahun ini, harga emas batangan bisa mencapai Rp 564.270 per gram.
Kendati prospek masih cerah, Herman Djazi, Vice President Bisnis Logam Mulia Antam menyatakan, investor relatif wait and see. Kenaikan harga emas bisa membuat volume penjualan emas melemah di bulan ini.
Penurunan permintaan emas memang telah terlihat dari penjualan bulan Juli yang turun 29,34% dibanding bulan sebelumnya. (lihat infografis). “Apalagi rupiah juga sedang melemah,” ungkap Herman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News