CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Harga emas menunggu rapat The Fed


Rabu, 30 Oktober 2013 / 05:43 WIB
Harga emas menunggu rapat The Fed
ILUSTRASI. Periksa Harga Motor Yamaha Mio M3 Terbaru per Juni 2022. KONTAN/Baihaki/15/10/2010


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Harga emas tergelincir dari angka tertinggi dalam lima pekan terakhir. Koreksi harga logam mulia ini terjadi karena penguatan dollar Amerika Serikat (AS).

Hingga Selasa (29/10) pukul 19.23 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2013 di Bursa Comex turun 0,47% menjadi US$ 1.345,9 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Sedangkan, indeks dollar AS, yang merupakan rata-rata nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia, mencapai level tertinggi dalam sepekan terakhir menjelang rapat Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Harga emas naik 4,43% sejak penghentian sebagian operasional pemerintahan AS pada 1 Oktober lalu. Pada tahun ini, harga emas kemungkinan mengalami penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terakhir. Hingga kemarin, harga emas turun 20,18% sejak akhir 2012 yang masih di posisi US$ 1.686,1 per ons troi.

Kepala konsultan ekonomi Presiden AS Barack Obama mengatakan, pertumbuhan ekonomi AS kuartal keempat bisa terpangkas 0,25% akibat penghentian operasional yang berlangsung selama 16 hari. Menunggu sinyal-sinyal The Fed, investor pun memilih berburu dollar AS ketimbang instrumen investasi lain, termasuk emas.

Analis Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan harga emas ini juga dipicu kecemasan potensi ketatnya likuditas di China. Bank Sentral China menyuntikkan dana 13 miliar yuan untuk stabilitas perbankan.

Negara dengan permintaan emas terbesar ini pun mencatat penurunan permintaan logam mulia. Menurut Standard Bank Group Ltd, permintaan emas fisik menurun di semester kedua ini, terutama permintaan dari China.

Analis SoeGee Futures Alwi Assegaf menambahkan, pelemahan harga emas juga disebabkan oleh aksi ambil untung investor setelah kenaikan tajam harga emas sepekan terakhir. Menurut Alwi, rally harga emas sepekan terakhir terjadi karena investor optimistis The Fed belum akan mengurangi stimulus.

Data-data ekonomi AS yang mengecewakan seperti klaim pengangguran, permintaan barang tahan lama, dan payroll masih mendorong harga emas hingga awal pekan. Namun, menjelang rapat dua hari bank sentral AS, pasar mengamankan dana. "Data ekonomi semua di bawah ekspektasi pasar sehingga ada spekluasi The Fed akan melanjutkan pembelian aset US$ 85 miliar per bulan," kata Alwi.

Albertus memperkirakan, harga emas sepekan ke depan berpotensi menguat meski masih dibayangi profit taking. Potensi penguatan harga emas dipengaruhi oleh rapat The Fed yang diperkirakan akan mengeluarkan kebijakan perpanjangan stimulus hingga Maret tahun depan karena ekonomi AS yang melemah. "Sinyal yang diberikan oleh The Fed memicu pelemahan dollar AS sehingga investor pun akan kembali berminat pada investasi logam mulia," ujar Albertus.

Secara teknikal, Albertus menyatakan, emas masih berada di area overbought. Stochastic memotong ke bawah di level 83 berarti ada indikasi penurunan harga. Relative strength index (RSI) menunjukkan pola bearish divergen, yang berarti terjadi koreksi jangka pendek. Moving average (MA) 5 dan MA 21 menujukkan perpotongan ke atas, sehingga ada potensi kenaikan terbatas.

Moving average convergence divergence (MACD) masih di area positif di level 9 yang menunjukkan ada perpotongan ke atas. Dilihat dari dua indikator, yaitu stochastic dan RSI, maka pergerakan harga emas dalam jangka pendek masih akan terkoreksi. Sedangkan, dua indikator lainnya, MA & MACD, masih menujukkan tren bullish namun terbatas.

Albertus memprediksi, harga emas akan bergerak pada kisaran US$ 1.365 – US$ 1.350 per ons troi pada hari ini. Alwi memprediksi, harga akan berada di kisaran US$ 1.328 – US$ 1.359 per ons troi.

Sedangkan, untuk pergerakan harga emas sepekan, Albertus memprediksi, logam mulia ini akan bergerak di kisaran US$ 1.315 – US$ 1.375 per ons troi. Alwi memprediksi, harga emas sepekan akan bergerak di kisaran US$ 1.328 – US$ 1.361 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×