kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Menguat Tipis Setelah Anjlok di Awal Pekan


Selasa, 03 Mei 2022 / 07:32 WIB
Harga Emas Menguat Tipis Setelah Anjlok di Awal Pekan
ILUSTRASI. Harga emas menguat tipis setelah melorot lebih dari 2% di awal pekan ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat tipis setelah melorot lebih dari 2% di awal pekan ini. Pasar logam mulia menunggu kebijakan moneter Federal Reserve yang akan memulai rapat bulanan pada hari ini. 

Selasa (3/5) .pukul 7.25 WIB, harga emas spot menguat tipis 0,12% ke US$ 1.865,36 per ons troi. Harga emas kontrak Juni 2022 di Commodity Exchange juga melemah 0,12% ke US$ 1.865,90 per ons troi. 

Kemarin, harga emas spot terjun 1,79% dari US$ 1.896,93 per ons troi menjadi US$ 1.863,02 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka anjlok 2,52% menjadi US$ 1.863,60 per ons troi pada Senin (2/5) dari US$ 1.911,70 per ons troi pekan lalu.

Baca Juga: Harga Emas Terus Turun, Terseret Imbal Hasil US Treasury Jelang Pertemuan The Fed

Harga emas anjlok di awal pekan karena meningkatnya prospek kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve mengangkat imbal hasil US Treasury dan dolar Amerika Serikat (AS). 

"Ada tekanan di pasar emas dengan dolar yang lebih kuat dan imbal hasil di tengah kekhawatiran bahwa Fed mungkin lebih hawkish," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago kepada Reuters. Dia menambahkan, aktivitas ekonomi China dalam data pabrik mencapai posisi terendah yang juga menarik pasar logam. 

Investor mencermati pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal bank sentral AS yang dijadwalkan akan dimulai pada 3 Mei. Pembuat kebijakan AS tampaknya akan memberikan serangkaian kenaikan suku bunga agresif setidaknya sampai musim panas untuk melawan lonjakan inflasi dan biaya tenaga kerja yang tinggi. 

Baca Juga: Wall Street Menguat di Tengah Perburuan Saham Teknologi

Logam mulia biasanya dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi tetapi kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Aktivitas pabrik China terkontraksi pada April karena penguncian Covid-19 yang meluas menghentikan produksi industri dan mengganggu rantai pasokan. 

Dolar melayang mendekati level tertinggi 20 tahun di tengah kekhawatiran pertumbuhan global dan ekspektasi nada yang lebih hawkish dari The Fed. Yield US Treasury tenor 10-tahun juga naik ke puncak multi-tahun. 

"Emas mengalami kemunduran menjelang rapat The Fed tetapi inflasi tidak sementara dan jika inflasi bergerak lebih tinggi maka emas dan perak akan bergerak lebih tinggi dengan itu dalam jangka panjang," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×