kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga emas menanjak akibat kemarahan Trump kepada China


Rabu, 27 Mei 2020 / 07:49 WIB
Harga emas menanjak akibat kemarahan Trump kepada China
ILUSTRASI. Harga emas hari ini naik tipis setelah kemarin melorot.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas hari ini naik tipis setelah kemarin melorot. Meski naik, harga emas masih cenderung turun dari level tertinggi pertengahan pekan lalu.

Rabu (27/5) pukul 7.36 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.712,67 per ons troi. Harga emas hari ini naik 0,12% dari posisi akhir perdagangan kemarin.

Tapi, harga emas spot ini masih turun 2,03% dari posisi pekan lalu US$ 1.748,18 per ons troi. Ini adalah harga emas tertinggi sejak akhir November 2012.

Baca Juga: Jelang sore, harga emas spot bergerak turun di US$ 1.729,57 per troi ons

Harga emas cenderung turun dalam sepekan ini di tengah upaya pelonggaran lockdown akibat virus corona. Pelonggaran ini membuka kembali aktivitas ekonomi sehingga menimbulkan harapan pemulihan.

"Ada sinyal risk-on di pasar keuangan sehingga memicu aliran dari aset safe haven emas," kata Daniel Ghali, commodity strategist TD Securities kepada Reuters.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) kemarin menguat akibat harapan pulihnya bisnis dan potensi vaksin corona. Spanyol akan membuka pariwisata pada Juli mendatang. Sedangkan Inggris akan membuka kembali ribuan pusat perbelanjaan pada bulan depan.

Baca Juga: Setelah libur lebaran, harga emas Antam naik Rp 1.000, Selasa (26/5)

"Penurunan harga emas di bawah US$ 1.700 bisa membuka peluang penurunan ke US$ 1.680," kata Lukman Otunuga, analis FXTM kepada Reuters. Tapi dia menambahkan bahwa potensi penurunan ini akan dibatasi oleh kemarahan Presiden AS Donald Trump terhadap China akibat corona dan masalah lainnya.

Kemarin, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa saking marahnya terhadap China, Trump mengatakan bahwa kesepakatan dagang tidak sepenting sebelumnya.

Tapi, "Permintaan investasi akan tetap menguat akibat stimulus Federal Reserve yang masih akan ada untuk beberapa waktu selanjutnya," kata Ghali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×