kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Harga emas melemah ke level terendah dalam 1 minggu jelang data inflasi AS


Jumat, 10 Desember 2021 / 17:35 WIB
Harga emas melemah ke level terendah dalam 1 minggu jelang data inflasi AS
ILUSTRASI. Kilau emas memudar jelang data inflasi AS


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Jelang data harga konsumen Amerika Serikat (AS) bulan November, harga emas jatuh ke level terendah dalam satu minggu. Kini beberapa investor mengharapkan inflasi yang lebih tinggi dapat mendorong Federal Reserve untuk memulai pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga lebih awal dari yang diantisipasi.

Jumat (10/12) pukul 17.10 WIB, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 1.770,90 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2021 juga melemah 0,3% menjadi ke US$ 1.771,10 per ons troi.

"Fokusnya adalah pada data inflasi dan jika kita akan mendapatkan angka yang kuat maka dolar AS akan terapresiasi, imbal hasil obligasi harus naik, mungkin pasar saham juga bisa naik, tetapi harga emas mungkin akan turun sebagai tanggapannya," kata Analis Commerzbank Daniel Briesemann.

Ada ekspektasi bahwa angka inflasi November bisa lebih dari 6,8% dan pasti akan meningkatkan tekanan pada The Fed untuk mengakhiri tapering lebih cepat dan mulai menaikkan suku bunga, Briesemann menambahkan.

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 3.000 ke Rp 927.000 per gram pada hari ini (10/12)

Baca Juga: Harga emas menuju pelemahan mingguan hingga Jumat (10/12)

Emas ditetapkan untuk penurunan mingguan keempat, karena investor berhati-hati sebelum laporan Indeks Harga Konsumen AS, yang akan dirilis pada hari ini dan pertemuan kebijakan The Fed yang digelar minggu depan.

"Emas mempertahankan ujung bawah kisaran US$ 1.770-US$ 1.810 per ons troi karena investor khawatir tentang poros The Fed yang hawkish. Tetapi masih ada cukup ketidakpastian di sekitar varian Omicron, yang dapat menunda siklus kenaikan suku bunga, untuk mendukung emas," jelas Stephen Innes, Managing partner di SPI Asset Management.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang emas batangan yang tidak berbunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×