Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
SINGAPURA. Harga emas melanjutkan penurunan sementara dollar Amerika Serikat (AS) terus menguat. Kenaikan kepemilikan fisik emas belum berhasil mendorong harga logam mulia.
Harga emas untuk pengiriman segera diperdagangkan di US$ 1.213,07 pada pukul 9.33 pagi waktu Singapura. Harga logam mulia ini turun ke 1.208,4 pada 22 September lalu, terendah sejak 2 Januari dan menghapus keuntungan 0,6% selama tahun ini.
Sedangkan harga emas untuk pengantaran Desember turun 0,5% ke US$ 1.213,80 per ons troi di bursa Comex New York. Harga emas untuk kontrak berjangka turun hingga ke US$ 1.208,80 pada 22 September, terendah sejak Januari.
Harga bullion akan mencetak rugi pertama di kuartal ini, sementara dollar melanjutkan penguatan terhadap mayoritas kurs dunia. Penguatan dollar dipicu rencana kenaikan bunga AS.
"Dollar masih akan menyetir harga emas. Ada kenaikan kepemilikan emas fisik tapi tidak cukup memangkas kerugian," kata Lv Jie, Analis di Cinda Futures Co di Hangzhou, China.
Beberapa bank sentral menambah cadangan emas seperti Ukraina, Rusia, Turki, Kazakhastan hingga Azerbaijan. Namun, ada juga yang mulai meringankan cadanan seperti di Meksiko dan Czech Republic.
Jeffrey Currie, Kepala Riset Komiditas Goldman Sachs Group Inc mempertahankan prediksinya, harga emas akan melorot sampai US$ 1.050 pada akhir 2014. Faktor yang mendukung kenaikan harga emas di awal tahun yang berasal dari konflik geopolitik sudah memudar saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News