Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kilau emas belum bersinar kembali. Pergerakan harganya masih menanti dua peristiwa penting yaitu pemilu Amerika Serikat (AS) dan FOMC pada pekan ini.
Berdasarkan data Trading Economics, harga emas spot berada di US$ 2.744 per ons troi pada Rabu (6/11) pukul 9.30 WIB. Dalam 24 jam terakhir, harganya turun 0,02% sehingga mengakumulasi pelemahan 1,37% dalam sepekan.
Analis PT Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan mengatakan, harga emas melanjutkan penurunannya, meskipun data nonfarm payrolls (NFP) AS yang mengecewakan diimbangi oleh data inflasi upah yang tinggi. Laporan ketenagakerjaan AS gagal menghalangi pembelian dolar AS karena dampaknya terbatas pada memperkirakan pasar terhadap ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
NFP meningkat sebesar 12.000 dari bulan lalu, jauh dibawah perkiraan, menyusul revisi ke bawah dalam dua bulan terakhir. Lalu, tingkat pengangguran di bulan Oktober tetap di 4,1%, sementara inflasi upah tahunan, yang diukur dengan perubahan rata-rata upah per jam, meningkat dari 4% menjadi 3,9%.
Baca Juga: Harga Emas Turun Tipis pada Rabu (6/11) Pagi, Pasar Bersiap Hadapi Hasil Pemilu AS
Brahmantya menilai pasar mengabaikan hasil NFP yang lemah karena semua perhatian saat ini tertuju pada pemilihan presiden AS dan hasil Federal Reserve untuk pemangkasan suku bunga.
"Minggu ini merupakan minggu penting yang akan menentukan nilai dolar AS dan harga emas dalam beberapa bulan mendatang," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/11).
Terkait hasil pilpres AS, Brahmantya menilai jika Trump menang maka berpotensi untuk mendukung harga emas. Sebab, Trump memiliki kebijakan dan pemikiran yang lain sehingga lebih sulit untuk ditebak keputusan yang dibuat ke depan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 4.000 ke Rp 1.543.000 Per Gram, Rabu (6/11)
"Ketidakpastian itulah yang akan memberi dorongan pada emas," sebutnya.
Berbeda apabila Kamala Harris yang cenderung lebih meneruskan kebijakan pendahulunya, sehingga kebijakan ke depan cenderung lebih mudah terbaca.
Terlepas hasil pilpres, pemangkasan suku bunga akan mendorong harga emas. Berdasarkan data CME Fedwatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed 25 basis poin sebesar 97,6%. Dus, harga emas masih akan lanjut menguat.
"Emas berpotensi berada di kisaran US$ 2.800 - US$ 2.900 per ons troi hingga awal 2025," tutupnya.
Tonton: Harga Emas Antam Hari Ini (6 November 2024) Menghijau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News