kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.835   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Harga Emas Masih Tertahan Pilpres AS dan FOMC di Pekan Ini


Rabu, 06 November 2024 / 10:09 WIB
Harga Emas Masih Tertahan Pilpres AS dan FOMC di Pekan Ini
ILUSTRASI. Pasar mengabaikan hasil NFP yang lemah karena semua perhatian saat ini tertuju pada pemilihan presiden AS dan FOMC. REUTERS/Tamara Abdul Hadi/File Photo


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kilau emas belum bersinar kembali. Pergerakan harganya masih menanti dua peristiwa penting yaitu pemilu Amerika Serikat (AS) dan FOMC pada pekan ini.

Berdasarkan data Trading Economics, harga emas spot berada di US$ 2.744 per ons troi pada Rabu (6/11) pukul 9.30 WIB. Dalam 24 jam terakhir, harganya turun 0,02% sehingga mengakumulasi pelemahan 1,37% dalam sepekan.

Analis PT Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan mengatakan, harga emas melanjutkan penurunannya, meskipun data nonfarm payrolls (NFP) AS yang mengecewakan diimbangi oleh data inflasi upah yang tinggi. Laporan ketenagakerjaan AS gagal menghalangi pembelian dolar AS karena dampaknya terbatas pada memperkirakan pasar terhadap ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.

NFP meningkat sebesar 12.000 dari bulan lalu, jauh dibawah perkiraan, menyusul revisi ke bawah dalam dua bulan terakhir. Lalu, tingkat pengangguran di bulan Oktober tetap di 4,1%, sementara inflasi upah tahunan, yang diukur dengan perubahan rata-rata upah per jam, meningkat dari 4% menjadi 3,9%.

Baca Juga: Harga Emas Turun Tipis pada Rabu (6/11) Pagi, Pasar Bersiap Hadapi Hasil Pemilu AS

Brahmantya menilai pasar mengabaikan hasil NFP yang lemah karena semua perhatian saat ini tertuju pada pemilihan presiden AS dan hasil Federal Reserve untuk pemangkasan suku bunga.

"Minggu ini merupakan minggu penting yang akan menentukan nilai dolar AS dan harga emas dalam beberapa bulan mendatang," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/11).

Terkait hasil pilpres AS, Brahmantya menilai jika Trump menang maka berpotensi untuk mendukung harga emas. Sebab, Trump memiliki kebijakan dan pemikiran yang lain sehingga lebih sulit untuk ditebak keputusan yang dibuat ke depan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 4.000 ke Rp 1.543.000 Per Gram, Rabu (6/11)

"Ketidakpastian itulah yang akan memberi dorongan pada emas," sebutnya.

Berbeda apabila Kamala Harris yang cenderung lebih meneruskan kebijakan pendahulunya, sehingga kebijakan ke depan cenderung lebih mudah terbaca.

Terlepas hasil pilpres, pemangkasan suku bunga akan mendorong harga emas. Berdasarkan data CME Fedwatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed 25 basis poin sebesar 97,6%. Dus, harga emas masih akan lanjut menguat.

"Emas berpotensi berada di kisaran US$ 2.800 - US$ 2.900 per ons troi hingga awal 2025," tutupnya.

Tonton: Harga Emas Antam Hari Ini (6 November 2024) Menghijau

Selanjutnya: Sejumlah Emiten Dapat Dapat Kucuran Dana Perbankan, Simak Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Promo Tomoro Coffee Hari Ini 6 November 2024, Kopi Regular Size Rp 9.900

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×