kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Makin Turun Mendekati Periode Rapat The Fed


Kamis, 21 April 2022 / 17:13 WIB
Harga Emas Makin Turun Mendekati Periode Rapat The Fed
ILUSTRASI. Harga emas dunia diperkirakan masih akan terkoreksi menjelang pertemuan The Fed 3-4 Mei 2022.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia diperkirakan masih akan terkoreksi menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pertemuan berikutnya pada 3-4 Mei 2022.

Harga emas spot turun 0,67% ke US$ 1.944,70 per ons troi pada Kamis (21/4) pukul 16.30 WIB. Dalam sepekan, harga emas turun 1,47%.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, harga emas diperkirakan masih akan terkoreksi dalam waktu dekat menjelang pertemuan FOMC di awal Mei. The Fed diproyeksikan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis points (bps). 

Baca Juga: Harga Emas Turun di Tengah Penguatan Yield US Treasury

"Dolar cenderung menguat dan menekan harga emas. Sedangkan dari faktor perang di Ukraina cenderung tanpa perkembangan baru baik positif maupun negatif. Dalam beberapa pekan ke depan pasar juga disibukkan oleh rilis pendapatan kuartalan korporasi yang akan menyebabkan investor mengalihkan perhatian pada bursa," ucap Lukman.

Menurut Lukman harga emas masih dipengaruhi oleh dua faktor utama. Pertama, perang yang berkepanjangan menyebabkan ketidakpastian perekonomian sehingga masih terus mendukung harga emas. Kedua, penguatan dolar dengan ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh the Fed terus menekan harga emas. 

Baca Juga: Harga Emas Turun ke US$1.951,76, Tertekan Kenaikan Imbal hasil US Treasury

Lukman memproyeksikan harga emas dalam jangka pendek berada di level US$ 1.900 per ons troi-US$ 1.930 per ons troi. Sementara di akhir tahun dia memperkirakan harga emas berada di US$ 1.950 per ons troi-US$ 2.000 per ons troi, di saat suku bunga the Fed menyentuh 3% dan asumsi perang berkepanjangan di Ukraina.

Lukman menyebut, dengan ancaman lockdown di China dan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan menurun, permintaan industri untuk logam mulia seperti paladium, perak dan platinum akan menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×